Pesan Rahbar

Home » » Rafsanjani: Arab Saudi Menabur Benih Permusuhan dan Dendam di Yaman

Rafsanjani: Arab Saudi Menabur Benih Permusuhan dan Dendam di Yaman

Written By Unknown on Wednesday, 29 April 2015 | 05:42:00

Ketua Dewan Kebijakan Iran, Akbar Hashemi Rafsanani

Ketua Dewan Kebijakan Iran Akbar Hashemi Rafsanani mengatakan Arab Saudi telah menabur benih permusuhan dan dendam di Yaman dengan melakukan agresi brutal terhadap negara di Semenanjung Arab selatan itu.

Berbicar pada pertemuan dengan buruh Iran di Teheran pada hari Minggu (26/4/15), Rafsanjani mengecam berlanjutannya serangan udara Arab Saudi terhadap Yaman, yang dikatakannya, telah merusak moral Muslim.

Arab Saudi meluncurkan kampanye udara melawan Yaman pada 26 Maret – tanpa mandat PBB – dalam upaya untuk melemahkan gerakan Houthi Ansarullah dan untuk mengembalikan kedudukan mantan presiden buronan negara, Abd Rabbuh Mansur Hadi, sekutu setia Riyadh.

Pada tanggal 21 April, Riyadh mengumumkan penghentian operasi militer yang sejauh ini telah merenggut nyawa hampir 1.000 orang, tapi serangan udara terus berlanjut dengan membom berbagai daerah di Yaman.
Menurut Departemen Kesehatan Yaman, agresi Saudi selama sebulan telah menewaskan hampir 150 anak-anak dan sekitar 100 wanita.

Iran Mencapai Kesepakatan Nuklir
Rafsanjani selanjutnya /menunjuk putaran yang berbeda dari pembicaraan antara Iran dan P5 + 1 negara tentang program nuklir Teheran, mengatakan kesepakatan akhir dapat dicapai.

“Iran bersedia dan akan bisa memperluas hubungan kerjasama dengan berbagai negara,” katanya.
Pejabat tinggi Iran itu menekankan bahwa Iran tidak akan pernah menjadi bagi ke negara manapun dan bahkan akan membantu menjaga keamanan di wilayah tersebut.

Dia merekomendasikan negara-negara Barat untuk memperhatikan pernyataan dari para pejabat Iran bukan menanggapi “sindiran jahat” rezim Zionis.

Iran dan P5 + 1 – Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Rusia dan China plus Jerman – mencapai kerangka kesepakatan komprehensif atas program nuklir Teheran di kota Lausanne Swiss pada tanggal 2 April.

Iran dan negara P5 + 1 mengakhiri putaran terakhir pembicaraan pada tingkat ahli di Wina, Austria, pada 24 April. Pembicaraan tiga hari diadakan dengan tujuan penyusunan teks Rencana Bersama Komprehensif Aksi (JCPOA ) berdasarkan saling pengertian yang dicapai di Lausanne.

(Mahdi-News/ABNS)

Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: