Inilah pernyataan penting dari Pangeran Muqrin bin Abdulaziz Al Saud yang baru-baru ini dicabut jabatannya sebagai Putra Mahkota Kerajaan Saudi Arabia. Seperti dikutip dari Situs Lahj News.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang
Dengan nama Allah yang berfirman; “Janganlah engkau berbicara kepadaku tentang orang-orang yang zalim bahwa mereka akan tenggelam” Maha Benar Allah yang Maha Besar.
Saudara-saudara dan putera-puteraku dari keluarga Al Saud, para ulama kami yang mulia, dan saudara-saudaraku para pemimpin Markas Departemen Keamanan di utara, selatan, timur dan barat Kerajaan. Untuk semua yang setia kepada Kerajaan Riyadh dan rakyatnya.
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Saudara-saudara yang mulia
Kerajaan Haramain telah memasuki titik kritis dari sisi politik, ekonomi dan militer melalui gerbang operasi “Badai Penghancur” melawan Republik Yaman. Pada gilirannya kita akan membayar mahal pada hari esok dan tidak diragukan lagi pemerintah dan rakyat akan menanggungnya. Kami memiliki sikap yang berbeda tentang apa yang tengah terjadi saat ini, sebelum dimulainya perang. Dan kami mengajukan keberatan secara resmi atas keputusan ini kepada Yang Mulia Raja Salman Ibn Abdul Aziz. Dan kami akan menjelaskan semua dampak yang akan muncul di masa mendatang akibat keputusan ini serta hal-hal yang akan mengakibatkan efek negatif dan merugikan Kerajaan dan rakyatnya dari sisi ekonomi dan militer, di samping pula hubungan internasional kita di tingkat kawasan dan dunia.
Sangat disayangkan, kami tidak menemukan respon atau perhatian serta kajian atas keberatan yang telah kami ajukan. Bahkan putra Yang Mulia Raja dan Menteri Pertahanan dan Penerbangan mengambil keputusan sendiri.
Oleh karena itu saya meminta semua pihak yang setia kepada keluarga kami dan rakyat kami yang mulia serta semua negara sahabat untuk berdiri di sisi bangsa dan keluarga ini. Dan berupaya secara serius menghentikan segala yang terjadi saat ini di kancah Saudi dan Yaman, serta menjadikan rasio dan logika sebagai penentu. Dan mengatasi situasi dengan cara-cara damai dalam rangka memelihara kedaulatan, martabat dan keamanan kedua negara.
Demikian pula bekerja serius dalam memulihkan hubungan eksternal Kerajaan dengan semua negara-negara Arab, Islam dan Barat, yang mungkin telah rusak akibat ketegangan dan perselisihan.
Kami adalah saudara-saudara Anda, dan antara Kami dan Anda terdapat hubungan persaudaraan yang erat dan langgeng.
Saya juga menyerukan secara khusus kepada para pemimpin negara-negara sekutu yang berpartisipasi dalam operasi “Badai Penghancur” untuk menghentikan aksi militernya dan menarik mundur pasukan mereka yang berada di daratan Kerajaan maupun perairan lautnya, serta bekerja sama mengurangi ketegangan di kawasan.
Memandang rasa tanggung jawab kami dan keseriusan masalah yang terjadi, saya secara resmi mengajukan petisi pengunduran diri saya dari jabatan putra mahkota. (Source)
Post a Comment
mohon gunakan email