Di sepanjang sejarah, banyak penguasa menggunakan gelar-gelar yang dinilai kultus oleh Muslimin, seperti amirul mukminin, imam, amir, dan lain-lain.
Tidak sedikit dari mereka para penguasa tersebut yang menggunakan
gelar-gelar itu hanya dengan tujuan untuk mengelabuhi opini. Tetapi, ada
juga penguasa Islam yang memang pantas dan layak untuk menyandang
gelar-gelar tersebut.
Dalam sejarah dinasti Al Saud, penguasa tertinggi dinasti selalu memperoleh gelar Al-Malik yang berarti raja. Gelar ini senantiasa berlalu dari sejak dinasti ini berdiri hingga kini.
Tetapi, dalam sebuah gebrakan baru, entah dengan tujuan apa, Dewan Kerajaan Arab Saudi mengubah haluan.
Dalam sebuah dekrit terbaru, Dewan Kerajaan Arab Saudi mengumumkan bahwa Raja Salman bin Abdul Aziz ingin mengubah gelar yang selama ini dimiliki dengan sebuah gelar baru. Yakni “imam”.
Setelah pengumuman Dewan Kerajaan Arab Saudi, gelar ini akan diajukan kepada Dewan Ulama Arab Saudi, dan setelah itu, gelar ini menjadi sebuah gelar yang resmi.
Menurut informasi terkini, Dewan Ulama Arab Saudi juga telah menyetujui perubahan gelar ini. Untuk itu, kini Salman bin Abdul Aziz bukan lagi Raja Salman. Tetapi Imam Salman bin Abdul Aziz.
(Shabestan)
Dalam sejarah dinasti Al Saud, penguasa tertinggi dinasti selalu memperoleh gelar Al-Malik yang berarti raja. Gelar ini senantiasa berlalu dari sejak dinasti ini berdiri hingga kini.
Tetapi, dalam sebuah gebrakan baru, entah dengan tujuan apa, Dewan Kerajaan Arab Saudi mengubah haluan.
Dalam sebuah dekrit terbaru, Dewan Kerajaan Arab Saudi mengumumkan bahwa Raja Salman bin Abdul Aziz ingin mengubah gelar yang selama ini dimiliki dengan sebuah gelar baru. Yakni “imam”.
Setelah pengumuman Dewan Kerajaan Arab Saudi, gelar ini akan diajukan kepada Dewan Ulama Arab Saudi, dan setelah itu, gelar ini menjadi sebuah gelar yang resmi.
Menurut informasi terkini, Dewan Ulama Arab Saudi juga telah menyetujui perubahan gelar ini. Untuk itu, kini Salman bin Abdul Aziz bukan lagi Raja Salman. Tetapi Imam Salman bin Abdul Aziz.
(Shabestan)