Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Salman bin Abdul Aziz. Show all posts
Showing posts with label Salman bin Abdul Aziz. Show all posts

Salman bin Abdul Aziz Memperoleh Gelar Baru






Di sepanjang sejarah, banyak penguasa menggunakan gelar-gelar yang dinilai kultus oleh Muslimin, seperti amirul mukminin, imam, amir, dan lain-lain.

Tidak sedikit dari mereka para penguasa tersebut yang menggunakan gelar-gelar itu hanya dengan tujuan untuk mengelabuhi opini. Tetapi, ada juga penguasa Islam yang memang pantas dan layak untuk menyandang gelar-gelar tersebut.

Dalam sejarah dinasti Al Saud, penguasa tertinggi dinasti selalu memperoleh gelar Al-Malik yang berarti raja. Gelar ini senantiasa berlalu dari sejak dinasti ini berdiri hingga kini.

Tetapi, dalam sebuah gebrakan baru, entah dengan tujuan apa, Dewan Kerajaan Arab Saudi mengubah haluan.

Dalam sebuah dekrit terbaru, Dewan Kerajaan Arab Saudi mengumumkan bahwa Raja Salman bin Abdul Aziz ingin mengubah gelar yang selama ini dimiliki dengan sebuah gelar baru. Yakni “imam”.

Setelah pengumuman Dewan Kerajaan Arab Saudi, gelar ini akan diajukan kepada Dewan Ulama Arab Saudi, dan setelah itu, gelar ini menjadi sebuah gelar yang resmi.

Menurut informasi terkini, Dewan Ulama Arab Saudi juga telah menyetujui perubahan gelar ini. Untuk itu, kini Salman bin Abdul Aziz bukan lagi Raja Salman. Tetapi Imam Salman bin Abdul Aziz.

(Shabestan)

Pernyataan Resmi Pangeran Muqrin Soal Pergantian Putra Mahkota


Inilah pernyataan penting dari Pangeran Muqrin bin Abdulaziz Al Saud yang baru-baru ini dicabut jabatannya sebagai Putra Mahkota Kerajaan Saudi Arabia. Seperti dikutip dari Situs Lahj News. 
 
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang
Dengan nama Allah yang berfirman; “Janganlah engkau berbicara kepadaku tentang orang-orang yang zalim bahwa mereka akan tenggelam” Maha Benar Allah yang Maha Besar.
Saudara-saudara dan putera-puteraku  dari keluarga Al Saud, para ulama kami yang mulia, dan saudara-saudaraku para pemimpin Markas Departemen Keamanan di utara, selatan, timur dan barat Kerajaan. Untuk semua yang setia kepada Kerajaan Riyadh dan rakyatnya.

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
 
Saudara-saudara yang mulia

Kerajaan Haramain telah memasuki  titik kritis dari sisi politik, ekonomi dan militer melalui gerbang  operasi “Badai Penghancur”  melawan Republik Yaman.  Pada gilirannya kita akan membayar mahal pada hari esok dan tidak diragukan lagi pemerintah dan rakyat akan menanggungnya. Kami memiliki sikap  yang berbeda tentang apa yang tengah terjadi saat ini, sebelum dimulainya perang. Dan kami mengajukan keberatan secara resmi atas keputusan ini kepada Yang Mulia Raja Salman Ibn Abdul Aziz. Dan kami akan menjelaskan semua dampak yang akan muncul di masa mendatang akibat keputusan ini serta hal-hal yang  akan mengakibatkan efek negatif dan merugikan Kerajaan dan rakyatnya dari sisi ekonomi dan militer, di samping pula hubungan internasional kita di tingkat kawasan dan dunia.

Sangat disayangkan, kami tidak menemukan respon atau perhatian serta kajian atas keberatan yang telah kami ajukan. Bahkan putra Yang Mulia Raja dan Menteri Pertahanan dan Penerbangan mengambil keputusan sendiri.

Oleh karena itu saya meminta semua pihak yang setia kepada keluarga kami dan rakyat kami yang mulia serta semua negara sahabat untuk berdiri di sisi bangsa  dan keluarga ini. Dan berupaya secara serius menghentikan segala yang terjadi saat ini di kancah Saudi dan Yaman, serta menjadikan rasio dan logika sebagai penentu. Dan mengatasi situasi dengan cara-cara damai dalam rangka memelihara kedaulatan, martabat dan keamanan kedua negara.

Demikian pula bekerja serius dalam memulihkan hubungan eksternal Kerajaan dengan semua negara-negara Arab, Islam dan Barat, yang mungkin telah rusak akibat ketegangan dan perselisihan.
Kami adalah saudara-saudara Anda, dan antara Kami dan Anda terdapat hubungan persaudaraan yang erat dan langgeng.

Saya juga menyerukan secara khusus kepada para pemimpin negara-negara sekutu yang berpartisipasi dalam operasi “Badai Penghancur” untuk menghentikan aksi militernya dan menarik mundur pasukan mereka yang berada di daratan Kerajaan maupun perairan lautnya, serta bekerja sama mengurangi ketegangan di kawasan.

Memandang rasa tanggung jawab kami dan keseriusan masalah yang terjadi, saya  secara resmi mengajukan petisi pengunduran diri saya dari jabatan putra mahkota. (Source)

Terkait Berita: