Raj‘ah secara bahasa berarti kembali. Dalam terminologi, raj‘ah adalah sekelompok orang-orang beriman yang murni dan orang-orang kafir dan munafikin sejati dikembalikan ke dunia sebelum Hari Kiamat terjadi pada masa setelah Imam Mahdi as muncul.
Menurut keyakinan Syiah Imamiah, Allah akan mengembalikan sekelompok orang-orang beriman kelak sehingga bisa menyaksikan pemerintahan adil Imam Mahdi as dan memiliki kesempatan untuk menjadi penolong beliau. Dia juga akan membangkitkan sekelompok musuh guna dibalas permusuhan mereka dan orang-orang mukmin bisa menyaksikan kebenaran menang atas kebatilan secara nyata.
Raj‘ah termasuk keyakinan pasti Mazhab Syiah Imamiah dan tidak bisa diragukan. Banyak hadis yang dimiliki oleh Syiah untuk membuktikan konsep raj‘ah. Allamah Majlisi telah menyebutkan dua ratus hadis tentang pembuktian raj‘ah, (Bihār Al-Anwār, jld. 53, hlm. 92).
Pertanyaan kita sekarang adalah apakah Nabi Isa as kembali ke dunia ini setelah Imam Mahdi as muncul termasuk dalam kategori raj‘ah?
Menurut keyakinan seluruh Muslimin, baik dari kalangan Syiah maupun Ahli Sunnah, Nabi Isa tidak pernah disalib dan juga tidak pernah dibunuh. Allah telah mengangkatnya ke langit dan hingga kini ia masih hidup. Setelah Imam Mahdi as muncul, ia akan turun kembali ke dunia ini dan mengerjakan salat di belakang beliau.
Dalam banyak buku yang telah ditulis seputar tema Imam Mahdi seperti Mahdi-ye Muntazhar karya Ayatullah Khurasani dan Asr-e Zhohūr karya Hujjatul Islam Kurani, peristiwa Nabi Isa kembali ini tidak pernah disebut sebagai raj‘ah. Hal ini karena raj‘ah hanya untuk mereka yang pernah mengalami kematian.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email