Bulan Ramadhan adalah bulan jamuan Ilahi. Di bulan ini, kita diundang untuk bertamu dan tuan rumah adalah Allah.
Tentu dalam setiap jamuan, kita perlu mempersiapkan diri, baik dari sisi kesiapan lahiriah maupun batiniah. Dalam jamuan Ilahi ini, kita memerlukan sebuah persiapan khusus yang membedakan dari jamuan-jamuan yang lain.
Satu hal yang perlu kita perhatikan adalah jamuan Ramadhan termasuk jenis jamuan spiritual. Untuk itu, persiapan yang harus kita lakukan juga harus selaras dengan jenis jamuan ini.
Terdapat perbedaan utama antara jamuan Ilahi ini dengan jamuan-jamuan yang biasa kita lihat di dunia ini. Dalam jamuan Ilahi, kita disuruh harus menahan lapar dan aneka ragam pembatasan-pembatasan. Tentu, seluruh jenis pembatasan ini adalah yang terbaik untuk jiwa kita. Dalam ayat al-Quran, efek istimewa pembatasan (puasa) ini adalah takwa yang meniscayakan penghambaan. Artinya, Allah mewajibkan puasa atas kita supaya kita menjadi hamba Ilahi.
Supaya bisa menggapai tujuan maksimal puasa, kita harus memperhatikan beberapa poin berikut ini:
Pertama, kita harus memiliki niat yang tegas untuk menjauhi segala dosa supaya cahaya Ramadhani memancar dalam jiwa kita.
Kedua, kita harus memperhatikan hak Allah dan hak manusia dengan serius. Semua hak ini sudah harus kita laksanakan sebelum kita memasuki bulan Ramadhan.
Penulis: Hujjatul Islam Jalal Shadr
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email