Dokumen-dokumen rahasia yang baru-baru ini diekspos oleh Wikileaks membongkar program Arab Saudi untuk menggulingkan Pemerintah Suriah pada tahun 2012 lalu.
Menurut keyakinan para petinggi Arab Saudi di permulaan tahun 2010, tiga puluh ribu personel bisa menuntaskan perang Suriah tanpa harus menunggu kesempatan untuk memetakan posisi Suriah. Guna memberikan dukungan terhadap kelompok ini, Arab Saudi dan Turki serta Qatar membentuk sebuah delegasi militer supaya menjadi rantai penghubung dengan Free Syrian Army (FSA) dan menyempurnakan aksi-aksi militer yang harus dilakukan di perbatasan-perbatasan Lebanon, Iraq, dan Jordania.
Dari sejak permulaan krisis Suriah, Arab Saudi menanggung seluruh operasi militer yang dilakukan oleh para penentang Suriah. Riyadh, Ankara, dan Qatar bisa sepakat hanya dalam kasus Suriah. Mereka menuntut supaya pertemuan-pertemuan digelar untuk mengupas masalah ini.
Pada tanggal 20 April 2012, sebuah telegraf yang ditandatangani oleh Muqrin bin Abdul Aziz dan Sa‘ud al-Faishal menekankan keagresifan untuk membantu para penentang Suriah dan FSA. Telegraf ini juga mengisyaratkan kesepakatan Arab Saudi, Turki, dan Qatar guna membentuk sebuah komite yang beranggotakan para petinggi militer untuk menciptakan kanal hubungan dengan Dewan Nasional Suriah dan FSA. Mereka menekankan supaya para penentang Suriah bersatu padu dan melaksanakan tugas di bawah komando Dewan Nasional yang dipimpin oleh Burhan Ghalyun.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email