Wakil rakyat Gulestan di Dewan Ahli Pemimpin Republik Islam Iran mengatakan bahwa Tuhan tidak akan menolak memberikan kenikmatan kepada seorang Mukmin dalam perjamuan khusus Ilahi di bulan Ramadan dan akan mengangkatnya ke derajat yang tertinggi di sisi-Nya, karena itu jika manusia berpuasa dalam pengertiannya yang sejati maka niscaya terbuka peluang untuk meraih tingkatan spiritual tertinggi di dalam perjamuan Tuhan.
Ayatullah Sayyid Abdul Hadi Husaini Syahrudi, Wakil rakyat Gulestan di Dewan Ahli Pemimpin Republik Islam Iran, mengatakan dalam wawancara dengan Shabestan, keutamaan dan kemuliaan bulan Ramadan di antara bulan-bulan lainnya adalah cukup bahwa hanya bulan inilah yang Tuhan menyebutkannya di dalam kitab suci-Nya dan memperkenalkannya sebagai “wadah” bagi turunnya al-Quran yang merupakan sebaik-baiknya hadiah Ilahi kepada manusia.
Ia menerangkan, “Bulan Ramadan adalah suatu bulan yang al-Quran diturunkan di dalamnya supaya menjadi petunjuk bagi manusia dan tanda-tanda yang jelas dari hidayah dan furqan.”
Ia menambahkan, “Bulan ini sedemikian agung dan besar yang dalam ungkapan Rasulullah bahwa jika manusia mengetahui nikmat-nikmat besar apa yang Tuhan karuniakan kepada manusia dalam bulan ini, maka mereka berharap bulan ini berlaku terus sepanjang tahun.”
“Dalam bulan penuh berkah ini, amal manusia yang paling kecil sekalipun dipandang sebagai ibadah dan Tuhan senantiasa mengundang hamba-hamba-Nya ke dalam perjamuan dengan cara yang paling baik. Bulan Ramadan adalah sebaik-baiknya waktu supaya dosa-dosa kita dihapus dengan mudah dan taubat kita diterima yang hal ini merupakan kesempatan emas untuk mencapai kesempurnaan spiritualitas,” tegasnya.
“Bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah yang Tuhan membukakan pintu-pintu rahmat, karunia, dan kasih-Nya kepada hamba-hamba-Nya dan mengundang mereka dalam perjamuan-Nya di atas hamparan kemuliaan-Nya,” tandasnya.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email