Setidaknya enam orang tewas dan puluhan lainnya
luka-luka ketika pasukan keamanan Mesir bentrok dengan pengunjuk rasa
anti-pemerintah setelah sholat Idul Fitri yang menandai akhir bulan suci
Ramadhan, Press TV melaporkan.
Pada hari Jumat (17/7/15), pasukan polisi Mesir menyerang demonstran yang berkumpul setelah shalat Idul Fitri di berbagai daerah di seluruh negeri, meninggalkan setidaknya enam orang tewas di kota Giza.
Pejabat tinggi Departemen Kesehatan Dr. Khaled al-Weshahy mengkonfirmasi korban tersebut dengan mengatakan mayat korban telah dipindahkan ke rumah sakit di Giza.
Pasukan polisi juga menindak demonstran, dengan menembakkan peluru di berbagai wilayah termasuk di ibukota, Kairo, serta di Al Sharqia, Fayoum, dan di provinsi Bani Suef.
Petugas keamanan juga menyerang demonstrasi di kawasan Hanoville di Alexandria setelah sholat Ied.
Puluhan orang dilaporkan ditangkap.
Demonstrasi ini terjadi setelah kelompok Ikhwanul Muslimin yang didukung mantan presiden Mohamed Morsi dalam pesannya idul fitri meminta Mesir untuk menyelamatkan negara dari apa yang ia sebut sebagai “tiran yang menindas” yang saat ini mengendalikan negara.
Morsi, presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, digulingkan Juli 2013 oleh militer yang dipimpin oleh Abdel Fattah el-Sisi, mantan kepala angkatan bersenjata dan presiden saat itu. Mesir menjadi ajang protes sejak itu.
Bulan lalu, Morsi divonis hukuman mati bersama dengan 130 terdakwa lainnya karena diduga mendalangi pemberontakan yang menyebabkan penggulingan mantan diktator Hosni Mubarak tahun 2011.
Banyak pemimpin Ikhwanul Muslimin dan anggotanya dipenjara.
Penumpasan keras Mesir terhadap kelompok Ikhwanul dan pendukungnya, telah menyebabkan ratusan orang mati, dan telah mendapat banyak dikecam dari organisasi hak asasi manusia internasional.
(Mahdi-News/ABNS)
Pada hari Jumat (17/7/15), pasukan polisi Mesir menyerang demonstran yang berkumpul setelah shalat Idul Fitri di berbagai daerah di seluruh negeri, meninggalkan setidaknya enam orang tewas di kota Giza.
Pejabat tinggi Departemen Kesehatan Dr. Khaled al-Weshahy mengkonfirmasi korban tersebut dengan mengatakan mayat korban telah dipindahkan ke rumah sakit di Giza.
Pasukan polisi juga menindak demonstran, dengan menembakkan peluru di berbagai wilayah termasuk di ibukota, Kairo, serta di Al Sharqia, Fayoum, dan di provinsi Bani Suef.
Petugas keamanan juga menyerang demonstrasi di kawasan Hanoville di Alexandria setelah sholat Ied.
Puluhan orang dilaporkan ditangkap.
Demonstrasi ini terjadi setelah kelompok Ikhwanul Muslimin yang didukung mantan presiden Mohamed Morsi dalam pesannya idul fitri meminta Mesir untuk menyelamatkan negara dari apa yang ia sebut sebagai “tiran yang menindas” yang saat ini mengendalikan negara.
Morsi, presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, digulingkan Juli 2013 oleh militer yang dipimpin oleh Abdel Fattah el-Sisi, mantan kepala angkatan bersenjata dan presiden saat itu. Mesir menjadi ajang protes sejak itu.
Bulan lalu, Morsi divonis hukuman mati bersama dengan 130 terdakwa lainnya karena diduga mendalangi pemberontakan yang menyebabkan penggulingan mantan diktator Hosni Mubarak tahun 2011.
Banyak pemimpin Ikhwanul Muslimin dan anggotanya dipenjara.
Penumpasan keras Mesir terhadap kelompok Ikhwanul dan pendukungnya, telah menyebabkan ratusan orang mati, dan telah mendapat banyak dikecam dari organisasi hak asasi manusia internasional.
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email