Begitu hal ini ditegaskan oleh Abdul Malik al-Hautsi pemimpin Front Ansharullah ketika berpidato pada peringatan Hari Quds Dunia di Yaman hari ini.
Abdul Malik al-Hautsi menyatakan tidak banyak optimis terhadap gencatan senjata baru yang diangkat. Menurutnya, gencatan senjata yakni harus menghentikan agresi dan pelanggaran.
Al-Hautsi juga menekankan tidak bisa tinggal diam menghadapi serangan-serangan brutal dan buas terhadap rakyat Yaman. Kelanjutan serangan-serangan ini bisa mendorong kita untuk mengambil langkah-langkah strategis.
“Israel telah berhasil menyeret Arab Saudi melakukan kejahatan-kejahatan mengerikan yang selama ini tidak bisa dilakukan oleh rezim Tel Aviv,” tukas al-Hautsi.
Menurut al-Hautsi, rakyat Yaman sebenarnya sedang dibantai oleh bom-bom Amerika. Arab Saudi melakukan seluruh bentuk kejahatan ini di bawah dukungan Amerika dan Israel.
“Sekarang, Arab Saudi telah berubah menjadi alat bagi Israel untuk melakukan agresi ke Yaman,” tukas al-Hautsi.
Pada kelanjutan orasi, al-Hautsi menyatakan solidaritas rakyat Yaman terhadap rakyat Palestina. Israel sebenarnya merasa takut terhadap kebangkitan rakyat Yaman dan kebersamaan mereka dengan umat Islam lain dalam menanggapi berbagai isu yang sedang berkembang.
Sekalipun agresi Arab Saudi ke Yaman masih terus berlanjut, tukas al-Hautsi, rakyat Yaman masih tetap komitmen untuk menggelar demonstrasi Hari Quds Dunia.
“Ini membuktikan bahwa rakyat Yaman tidak pernah melupakan masalah utama umat Islam,” tegas al-Hautsi.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email