“Stabilitas yang sekarang dominan di Republik Islam Iran terwujud berkat keyakinan terhadap kepemimpinan Imam Ali bin Abi Thalib as.”
Begitu hal ini ditegaskan oleh Ayatullah Sayyid Ahmad Alamulhuda dalam rangkaian kajian tafsir surah Muhammad kemarin lusa di kota suci Masyhad, Republik Islam Iran.
Dalam surah Muhammad ini, tukas Ayatullah Alamulhuda, Allah memerintahkan kita supaya menelaah sejarah masa lalu umat-umat terdahulu guna kita mengambil pelajaran berharga dari kehidupan mereka.
Allah menegaskan, afalam yasīrū fil ardh fa yanzhurū kaifa kāna ‘aqibatul ladzīna min qablihim (apakah mereka tidak mengarungi bumi dan lantas menyaksikan akibat orang-orang sebelum mereka?)
Tentu, lanjut Ayatullah Alamulhuda, menelaah masa lalu umat-umat terdahulu tidak hanya terbatas pada peristiwa yang menimpa mereka. Tetapi juga meliputi akibat final kehidupan mereka di dunia dan akhirat kelak.
Untuk masa kontemporer Iran, tukas Ayatullah Alamulhuda, juga terdapat pelajaran dari sikap penentangan terhadap agama Ilahi. Reza Khan dan Reza Pahlevi, dengan seluruh kekuatan, kekuasaan, dan harta yang pernah dimiliki, telah mengalami nasib yang mengenaskan. Akibat kedua penguasa ini tidak lain hanyalah kesengsaraan dan kehancuran.
“Sudah menjadi undang-undang Ilahi, ketika Allah ingin menghancurkan seseorang, Dia pasti menenggelamkannya ke dalam jurang kehinaan terlebih dahulu,” ujar Ayatullah Alamulhuda.
Satu hal yang menjadi prinsip dalam Islam, ungkap Ayatullah Alamulhuda, adalah kepemimpinan Imam Ali as. Banyak pihak yang enggan menerima hal ini. Untuk itu, mereka tertimpa siksa perpecahan dan pertikaian di kalangan mereka sendiri.
“Selama Muslimin tidak menerima masalah ini, pertikaian dan perpecahan itu akan terus berlanjut. Sekarang, stabilitas yang kita saksikan di Iran ini terwujud berkat keyakinan terhadap kepemimpinan Imam Ali bin Abi Thalib as,” ujar Ayatullah Alamulhuda.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email