Rezim
Israel telah memberi lampu hijau untuk membongkaran lima rumah lagi di
Tepi Barat yang diduduki, mengklaim bangunan itu dibangun tanpa izin.
Rumah-rumah itu terletak di kota Jit di Tepi Barat utara, dekat Nablus, dan pemerintah Israel menyampaikan perintah pembongkaran kepada pemilik rumah pada hari Rabu (22/7/15), kantor berita Palestina Ma’an melaporkan.
Rezim Tel Aviv ingin warga Palestina memiliki izin sebelum mereka membangun rumah.
Sejak Israel jarang mengeluarkan izin bangunan, warga Palestina membangun struktur tanpa izin, yang kemudian diratakan dengan tanah oleh pasukan Israel.
Menurut LSM Palestina, Applied Research Institute Yerusalem, sejauh ini mereka melihat “Israel banyak membongkar bangunan untuk pembangunan pemukiman ilegal Israel dan tembok pemisah Israel.
Laporan mengatakan pada 2000-2014, Israel hanya mengeluarkan 206 izin bangunan untuk warga Palestina. Ini setelah rezim Israel menghancurkan sedikitnya 359 bangunan Palestina di Tepi Barat sepanjang 2014, menurut Komite Anti Penghancuran Rumah.
Sementara itu, dalam perkembangan terpisah, Rabu, pasukan Israel menghancurkan 450 pohon zaitun, diratakan dengan tanah, dan menghancurkan sebuah sumur air era Romawi di desa Beit Ula, yang terletak di barat laut kota al-Khalil (Hebron), menurut penduduk setempat.
Tiga buldoser Israel juga dikerahkan ke barat Beit Ula dan menghancurkan tanaman, kata Issa al-Imla, koordinator komite rakyat lokal di desa itu.
Industri pertanian, budidaya zaitun khususnya, telah memberikan mata pencaharian bagi sekitar 80.000 keluarga Palestina yang tinggal di Tepi Barat. Israel dilaporkan telah menumbangkan lebih dari 800.000 pohon zaitun di wilayah yang diduduki sejak tahun 1967.[]
(Mahdi-News/ABNS)
Rumah-rumah itu terletak di kota Jit di Tepi Barat utara, dekat Nablus, dan pemerintah Israel menyampaikan perintah pembongkaran kepada pemilik rumah pada hari Rabu (22/7/15), kantor berita Palestina Ma’an melaporkan.
Rezim Tel Aviv ingin warga Palestina memiliki izin sebelum mereka membangun rumah.
Sejak Israel jarang mengeluarkan izin bangunan, warga Palestina membangun struktur tanpa izin, yang kemudian diratakan dengan tanah oleh pasukan Israel.
Menurut LSM Palestina, Applied Research Institute Yerusalem, sejauh ini mereka melihat “Israel banyak membongkar bangunan untuk pembangunan pemukiman ilegal Israel dan tembok pemisah Israel.
Laporan mengatakan pada 2000-2014, Israel hanya mengeluarkan 206 izin bangunan untuk warga Palestina. Ini setelah rezim Israel menghancurkan sedikitnya 359 bangunan Palestina di Tepi Barat sepanjang 2014, menurut Komite Anti Penghancuran Rumah.
Sementara itu, dalam perkembangan terpisah, Rabu, pasukan Israel menghancurkan 450 pohon zaitun, diratakan dengan tanah, dan menghancurkan sebuah sumur air era Romawi di desa Beit Ula, yang terletak di barat laut kota al-Khalil (Hebron), menurut penduduk setempat.
Tiga buldoser Israel juga dikerahkan ke barat Beit Ula dan menghancurkan tanaman, kata Issa al-Imla, koordinator komite rakyat lokal di desa itu.
Industri pertanian, budidaya zaitun khususnya, telah memberikan mata pencaharian bagi sekitar 80.000 keluarga Palestina yang tinggal di Tepi Barat. Israel dilaporkan telah menumbangkan lebih dari 800.000 pohon zaitun di wilayah yang diduduki sejak tahun 1967.[]
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email