Pangeran miliarder Saudi mengatakan bahwa ia berencana akan berkunjung selama tujuh hari ke wilayah-wilayah pendudukan berdasarkan permintaan Raja Salman, Raja Arab Saudi.
Shabestan melaporkan dengan mengutip dari Bawabah Al-Arab, dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, Walid bin Thalal, Pangeran Arab Saudi, mengumumkan bahwa ia akan merencanakan kunjungan untuk tujuh hari ke Israel.
Media-media Arab Saudi menuliskan, Walid bin Thalal meminta kepada semua negara Arab di kawasan supaya berupaya menciptakan kedamaian dan kemakmuran di Timur Tengah!!
Surat kabar Israel Jerusalem Post menuliskan, Thalal mengatakan bahwa semua kaum Muslimin di negaraku harus memahami bahwa untuk semua penduduk Timur Tengah adalah kewajiban moral untuk menghentikan permusuhan mereka terhadap orang-orang Yahudi!!
Ungkapan Pangeran Saudi terlontar dalam suatu kondisi ketika fitnah Arab Saudi dalam pembentukan kelompok teroris Daesy di Irak dan Suriah dan serangannya yang membabi buta ke rakyat Yaman telah membuat keadaan di Timur Tengah menjadi sangat tegang dan genting.
Ia menambahkan, “Raja Salman, Raja Arab Saudi, meminta kepada saya berdialog langsung dengan komunitas intelijen Israel dan menjalin hubungan persahabatan dengan tetangga-tetangga Israel."
Pangeran Saudi mengatakan, "Berharap bahwa kunjungannya ke wilayah pendudukan merupakan awal baru bagi perdamaian dan persaudaraan antara Israel dan tetangga-tetangga Arabnya."
Ia juga menekankan pentingnya memperkuat hubungan yang lebih baik dalam bidang militer dan intelijen antara kedua belah pihak.
Walid bin Thalal mengungkapkan, “Ia merencanakan untuk salat di masjid Al-Aqsa ketika berkunjung ke kota tua Yerusalem.”
The Jerusalem Post mengatakan bahwa meskipun permusuhan historis antara Arab Saudi dan Israel dan tidak diakuinya negara Yahudi, namun program ini dapat memajukan diplomatik dalam bidang diplomasi yang Arab Saudi berupaya mengarahkan untuk melumpuhkan pengaruh Iran yang terus berkembang di wilayah Timur Tengah.
Surat kabar Zionis ini menekankan, rezim Zionis Israel dan Arab Saudi sejak awal tahun 2014 telah mengadakan lima kali pertemuan rahasia untuk mengkaji ancaman bersama.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email