Pesan Rahbar

Home » » Konferensi Internasional Filsafat Agama Kontemporer Contoh Kecil Dialog Antar Bangsa

Konferensi Internasional Filsafat Agama Kontemporer Contoh Kecil Dialog Antar Bangsa

Written By Unknown on Monday 17 August 2015 | 04:28:00


Ketua kelompok filsafat Universitas Tarbiyah Mudarris dengan mengisyaratkan partisipasi semua benua dalam konferensi internasional filsafat agama kontemporer mengungkapkan, konferensi dua hari ini sejatinya adalah contoh kecil dari dialog antar bangsa.

Menurut laporan IQNA, Konferensi Internasional Filsafat Agama Kontemporer Ketiga diselenggarakan pada hari Selasa (6/1/2015) di Universitas Tarbiyah Mudarris, dengan dihadiri oleh sekelompok para periset dan para filosof domestik dan luar negeri, dengan diprakarsai oleh Himpunan Ilmiah Filsafat Agama Iran dan Kelompok Filsafat Universitas Tarbiyah Mudarris.

Konferensi ini dimulai dengan tilawah Al-Quran Al-Karim di auditorium Ust. Mir Huseini Fakultas Humaniora. Mohammad Saidi Mehr, Ketua Kelompok Filsafat Universitas Tarbiyah Mudarris dengan mengucapkan terimakasih kepada para periset dan para filosof Iran dan non-Iran yang hadir dalam konferensi mengatakan, “Kami sangat berterima kasih kepada Allah Swt karena telah memberi kita taufik untuk penyelenggaraan konferensi ketiga ini.”

Konferensi dengan Bersandar pada Konten
Dia menambahkan, upaya kami adalah melepas margin-margin yang merintangi peraihan tujuan-tujuan ilmiah, kami menyelenggarakan konferensi dengan bersandar pada konten. Salah satu tujuan dan aspirasi kelompok filsafat Universitas Tarbiyah Mudarris adalah memiliki hubungan ilmiah dengan para peneliti luar dalam ranah pembahasan-pembahasan filsafat. Tahun-tahun sebelumnya kami telah menyelenggarakan konferensi irfan dan eksperimen agama dimana globalnya adalah konferensi yang bagus.

Saidi Mehr dengan mengisyaratkan tujuan penyelenggaraan konferensi ini mengintroduksikan, saya dan para mitra saya di kelompok filsafat senantiasa menindaklanjuti tujuan ini, yang insya Allah dapat menciptakan sebuah kegembiraan ilmiah dalam bab filsafat di dalam negeri, dan khususnya kami memiliki komunikasi dengan para peneliti luar negeri dalam ranah ini.

Ketua Kelompok Filsafat Universitas Tarbiyah Mudarris terkait program-program konferensi mengungkapkan, diselenggarakan pertemuan-pertemuan ilmiah dalam tiga bagian. Kami akan memiliki satu panel Inggris dan dua panel Persia.

Dia berbicara kepada para tamu luar negeri seraya mengatakan, “Konferensi kami sejatinya adalah sebuah contoh kecil dari dialog antar bangsa. Dikarenakan kami di sini memiliki para partisipan dari semua benua, yaitu Amerika, Asia, Afrika dan Eropa. Kami sangat berterimakasih kepada kalian, karena telah ikut berpartisipasi dalam konferensi ini. Konferensi ini diselenggarakan selama dua hari dan kami mengharap dapat menemukan natijah yang baik dari konferensi dua hari ini.”

Kondisi untuk Bertukar Pendapat
Menurut laporan ini, selanjutnya Hamidreza Ayatullahi, Ketua Himpunan Ilmiah Filsafat Agama Iran dengan menjelaskan bahwa konferensi ini adalah kondisi yang tepat untuk saling bertukar pendapat dan pelbagai pikiran mengatakan, “Filsafat agama di Iran sangatlah tenang dan serius, hari demi hari terus mengalami kemajuan yang sangat baik. Sudah saatnya dan merupakan waktu yang sangat baik, dimana para cendekiawan domestik dan Barat hadir dalam satu dialog. Periode ini adalah periode konferensi ketiga dan kami berharap dapat juga menyelenggarakan periode-periode berikutnya.

“Kami harap dapat menciptakan satu gerakan pembahasan filsafat dari diri kita sendiri dan konferensi sentral untuk pembahasan-pembahasan beragam terkait filsafat agama. Dengan merujuk pada makalah-makalah yang ada, kita dapat melihat bahwa sudah dipaparkan pemikiran-pemikiran yang sangat baik, dimana setiap darinya merupakan ranah pembahasan-pembahasan baru,” tambahnya.

Ayatullahi dengan menjelaskan bahwa kami berupaya dalam konferensi ini untuk memiliki gerakan yang baik dari dialog ini mengungkapkan, konferensi ini merupakan kesempatan yang baik bagi kita untuk lebih mengetahui dan mendalami dalam masalah filsafat agama. Dalam periode ini kami menfokuskan agama dan kebudayaan. Kami mendapatkan makalah-makalah dan pandangan-pandangan bagus jika dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya dan kami berharap dari konferensi ini dapat menemukan hasil yang baik.

Perkumpulan-perkumpulan Kita, Lebih penting dari Sekedar Perbincangan
Selanjutnya, Ronald Green, Dosen Perguruan Tinggi Dartmourth Amerika dengan mengungkapkan kegembiraannya atas kehadiran dalam konferensi ini mengatakan, kami yakin tidak ada suatu apapun yang lebih penting dari pembicaraan terkait agama dan bangsa, yaitu belajar dari selainnya. Fokus konferensi ini adalah filsafat dan agama, yang merupakan topik yang bagus untuk dibahas.

Dia mengintroduksikan, perkumpulan kita lebih penting dari sekedar perbincangan, dan setelah berbincang-bincang akan sampai pada hasil. Kami harus berbicara satu sama lain terkait dalil-dalil dan sekarang ini kami menyerahkan beberapa hal dari telaah saya kepada kalian.

(IQNA/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: