Ulama senior Iran mengatakan Amerika Serikat pasti gagal mengubah sikap bermusuhan rezim Israel terhadap kesepakatan yang dicapai baru-baru ini antara Iran dan kelompok negara P5 + 1 terkait program nuklir Iran.
Sementara imam Shalat Jumaat Teheran Ayatollah Mohammad Emami Kashani mengatakan dalam sebuah khotbah kepada jamaah bahwa AS dan negara-negara Barat tidak dapat membuat Israel puas dengan adanya keberhasilan negosiasi nuklir Iran karena maksud rezim Zionis yang sebenarnya adalah untuk menghapus semua bangsa di dunia.
“Anda ingin memuaskan para pemimpin rezim Zionis melalui negosiasi dan kesepakatan dengan Iran, tentu dipastikan mereka tidak akan puas, karena mereka ingin menghancurkan semua bangsa di dunia, karena mereka ingin tangan mereka diwarnai dengan darah semua bangsa, “katanya menyikapi AS dan sekutu Baratnya.
Ulama senior itu menolak klaim Barat bahwa tekanan sanksi membawa Iran ke meja perundingan, mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk menjawab ocehan tersebut dengan merealisasi Ekonomi Perlawanan sebagaimana yang digariskan oleh Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei.
Teheran dan P5 + 1 – AS, Rusia, China, Prancis, Inggris dan Jerman – menyelesaikan Rencana Aksi Bersama Menyeluruh (JCPOA) atas program nuklir Iran pada 14 Juli.
Tel Aviv pengkritik utama terhadap terobosan dalam pembicaraan antara Iran dan enam kekuatan dunia. Rezim Isarel telah lama terlibat dalam lobi luas untuk menghambat upaya diplomatik yang bertujuan menyabotase kesepakatan nuklir Iran.
Ayatollah Emami Kashani lebih lanjut menolak tuduhan Barat bahwa Iran mengejar program nuklir non-sipil dan mendukung terorisme, sebagai “kebohongan belaka”, menambahkan bahwa Barat merupakan pendukung nyata terorisme.
“Ini adalah Kalian (Barat) yang melatih para teroris, itu adalah Anda yang mengekspor terorisme,” kata ulama senior, mengecam Barat yang mendukung rezim Zionis dan Arab kriminal.
“Rezim jahat Saudi, rezim Zionis, dan kelompok ISIS merupakan tiga pihak jahat yang semuanya sama dan berkolusi.”
(MahdiNews/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email