Sayyed Hassan Nasrallah, pimpinan gerakan perlawanan Hizbullah Libanon. (Foto: AFP)
Dalam sebuah wawancara dengan saluran TV al-Manar Lebanon pada Jumat (25/9/15), Nasrallah mengkritik Riyadh karena menolak bantuan dalam menangani urusan haji, mengatakan monarki sepenuhnya bertanggung jawab atas tragedi mematikan di Mina.
Nasrallah lebih lanjut mengatakan Arab Saudi harus memungkinkan negara-negara Muslim membantu kerajaan menjalankan ibadah haji, menekankan perlunya dibentuk komite Muslim untuk “mengawasi manajemen” dalam menangani ibadah Islam tahunan ini.
Sekjen Hizbullah juga mengatakan kelompok negara-negara Muslim harus dibentuk untuk menyelidiki tragedi fatal saat prosesi haji.
Kami menyerukan partisipasi dari delegasi negara-negara dengan jumlah terbesar korban dalam komite investigasi dalam insiden haji, kata Nasrallah.
Nasrallah membuat komentar sehari setelah sekitar 2.000 jamaah haji dilaporkan meninggal dalam tragedi berdesakan yang terjadi di dekat kota suci Mekkah, dengan ratusan lainnya terluka atau hilang.
Tragedi itu terjadi ketika para peziarah sedang dalam perjalanan menuju dalam salah satu tempat prosesi haji terakhir.
Petugas darurat Saudi berdiri di dekat mayat jamaah haji di lokasi tragedi mematikan di Mina, di dekat kota suci Mekkah, Arab Saudi, pada 24 September 2015. (Foto: AFP)
Petugas darurat Saudi berdiri di dekat mayat jamaah haji di lokasi tragedi mematikan di Mina, di dekat kota suci Mekkah, Arab Saudi, pada 24 September 2015. (Foto: AFP)
Para pejabat Saudi mengklaim tragedi itu karena para peziarah menolak untuk mengikuti instruksi dari staf keamanan. Namun, saksi menolak klaim tersebut, menyalahkan kesalahan kepada aparat keamanan yang tidak kompeten serta kurangnya petugas di lokasi. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email