Presiden Brasil Dilma Rousseff (Foto: AFP)
“Bahkan di masa-masa sulit krisis, seperti sekarang, kami akan menyambut pengungsi dengan tangan terbuka,” kata Presiden Rousseff dalam pesan menandai Hari Kemerdekaan Brasil, Senin (7/9/15)
Dia menyatakan ” pemerintah bersedia menerima mereka yang telah diusir dari tempat asal, bila ingin datang ke sini baik untuk bekerja atau memberikan kontribusi bagi perdamaian dan kemakmuran Brasil.”
Presiden kemudian merujuk ke foto yang menunjukkan kematian tragis balita Suriah Aylan Kurdi, yang tubuh mungil tak bernyawa terdampar di sebuah pantai wisata di Turki beberapa hari lalu.
Foto mengerikan dari anak yang tidak bersalah “menyentuh kita semua dan menjadi tantangan dunia,” kata Rousseff.
Tubuh
tak bernyawa Aylan Kurdi terdampar di pantai Turki, juga jasad
kakaknya 5 tahun Ghalib dan ibunya Rehan di semenanjung Bodrum Turki, 2
September 2015.
Dalam beberapa bulan terakhir, Eropa telah menghadapi masuknya pengungsi yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama yang berasal dari negara konflik seperti Suriah, Irak, dan Afghanistan. Sebagian besar pengungsi mendarat di Italia atau Yunani, dan kemudian menuju negara-negara Eropa utara dengan transit melalui negara-negara di Eropa Timur dan Balkan, seperti Makedonia, Serbia, dan Hungaria.
Hampir 340.000 pencari suaka mencapai perbatasan Uni Eropa (UE) selama tujuh bulan pertama tahun ini, naik dari 123.500 pada periode yang sama pada 2014, menurut kantor perbatasan blok itu, Frontex.[]
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email