Hidayatullah.com menyajikan berita yg tendensius, subyektif, dan cenderung mengadu domba sesama Umat Islam khususnya yg menyangkut masalah Sunnah dan Syi’ah.
Hidayatullah itu adalah jamaah takfiri Wahhaby Salafy yang patut diwaspadai ..Betul sekali yang perlu di waspadai adalah yg selalu menyebarkan fitnah dan perpecahan di dalam tubuh Umat Islam….
Prasayarat Ukhuwah Sunni-Syiah.
1. Masalah madzhab sunni-syiah berpangkal pada masalah imamah yang sudah berlangsung berabad-abad, dalam kondisi status quo. Tidak akan ada penyelesaian jika ingin diperdebatkan mana yang benar, mana yang salah. Masalahnya kita kembalikan saja kepada Allah dan nantilah di akhirat kelak kita mengetahui yang sebenarnya.
2. Yang kita butuhkan sekarang ialah benar-benar ikhlas beragama menurut madzhab yang kita pahami. Memaksakan penyelesaian dengan tujuan agar ada satu madzhab saja yang diakui benar, sunni atau syiah, selain tidak mungkin, juga hanya akan menjadi sumber konflik. Sikap ingin memaksakan itu juga bisa jadi tanpa kita sadari adalah, atau hanyalah dorongan hawa nafsu, kesombongan dan kejahilan kita dalam beragama.
3. Yang perlu kita bangun sekarang adalah ukhuwwah diniyah Islamiyah dan imaniyah, dalam bentuk saling mengakui bahwa mahdzab sunni mau pun syiah adalah madzhab-madzhab dalam Islam.
4. Kita bersama-sama berkomitmen membangun kehidupan umat Islam yang saling mencintai dan berkasih sayang. Kita saling memaklumi ada perbedaan pendapat termasuk dalam masalah fundamental namun kita juga mempunyai lebih banyak persamaan.
Penganut madzhab sunni mau pun syiah sama-sama :
a. Bertuhankan Allah Yang Esa (tauhid),
b. Beriman akan adanya hari kemudian,
c. Mempunyai Nabi yang sama yakni Muhammad saw,
d. Memiliki kitab yang sama yakni Al-Quran,
d. Melaksanakan sholat fardhu lima waktu,
e. Berpuasa pada bulan Ramadhan,
f. Mengeluarkan zakat,
g. Naik haji ke baitullah bagi yang mampu,
h. Berkiblat ke baitullah.
Madzhab sunni dan syiah dapat saling menerima dan mengamalkan ajaran-ajaran antarmadzhab yang masing-masing dianggap sejalan dengan ajaran madzhabnya. (Inilah yang saya analogikan dengan meja prasmanan dengan hidangan menu dari kedua madzhab. Jika ada yang sesuai selera silakan dinikmati, jika tidak sesuai selera tidak usah dimakan tapi juga tidak usah dicela dan mau dibuang).
Majalah Hidayatullah & Kebohongan Jurnalisitik
Majalah Hidayatullah edisi cetak No.05/XXV/Sepetember 2012/Syawal 1433/ISSN 0863-2367 dengan judul Cover Majalah berjudul “Ikutilah Para Penuntun Kebenaran” telah melawan kebenaran itu sendiri dengan menulis berita yang tak sejalan dengan kode etik jurnalistik Islami dan berupaya menggiring opini agar kebathilan rapi terbungkus atas nama Agama dan Manhaj Salafi-Wahabi takfiri.
Pada Halaman 4 Redaksi menulis Daurah Jurnalistik Angkatan Kelima pada tanggal 28-29 Juli 2012, Pimpinan Daerah Hidayatullah dan Majalah Suara Hidayatullah bekerjasama menyelenggarakan Daurah Jurnalistik. Acara yang diselenggarakan di Gedung Dakwah dan Informasi Hidayatullah itu diikuti 25 peserta.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai materi, peserta juga diberi kesempatan praktek menulis langsung. Pada sesi kelima peserta diberi materi “Fikih Jurnalistik” oleh Thoriq (Redaktur Hidayatullah.com) dan dilanjutkan “teknik menulis opini” oleh Syakanaiful Irwan. Ahmad Rizal, Ketua Panitia Pelaksana Daurah mengatakan, acara seperti ini akan terus diselenggarakan. “Diharapkan akan lahir mujahid-mujahid pena, sebagaimana para ulama-ulama salaf terdahulu yang dikenal rajin menulis dan banyak melahirkan karya-karya besar,”ujarnya.
Tapi sungguh sayang seribu kali sayang Daurah Jurnalistik berbuah adu-domba umat dan menulis berita dengan hawa nafsunya sendiri yang akan melahirkan kemudharatan yang lebih besar. Halaman 55 dengan judul “Menunggu Geliat Sang Saudara Tua” M.Nurkholis Ridwan melakukan kebohongan Jurnalistik yang fatal, simak tulisannya dalam sub judul IRAN YANG DIWASPADAI, :
“Apalagi hubungan Iran dan Mesir selama ini memang tidak mesra. Karena itu, terkait dengan undangan Iran untuk menghadiri KTT Gerakan Non Blok di Tehran, Mursi memberi isyarat untuk tidak memenuhi undangan ini.
Bukankah kita semua tahu dan semua media cetak dan elektronik memberitakannya Mesir hadir pada KTT Non Blok ke- 16 tanggal 30-31 Agustus 2012 di Tehran bahkan Mursi memberikan sambutannya. Majalah ini beredar awal September dan kami membacanya pada hari ini tanggal 9 September 2012. Apakah faktor opini pribadi hanya untuk memfitnah Iran dan Syi’ah sehingga Majalah Hidayatullah terjerumus kepada penyajian berita bathil kepada masyarakat pembacanya? Wallahu A’lam.
memecah-belah umat dengan berbagai fitnah dan kedustaan terutama apabila menyangkut Muslim Syi’ah.
Sangat disayangkan sebuah ormas yang besar terjerumus pada faham takfir karena fanatik terhadap faham mereka sendiri. Inilah yang akan menjadi malapetaka umat apabila orang yang mengerti Agama berbicara dengan hawa nafsunya yang dibungkus dengan kata-kata indah dan manis tetapi sejatinya beracun dan menanamkan kobaran api fitnah ke dalam persepsi umat.
*****
Sebarkan Fitnah, Website Hidayatullah Hapus Beritanya
Posted on July 9, 2015 by Administrator
Tiba-tiba dunia maya dihebohkan oleh berita bahwa ada orang yang
disebut sebagai mantan Ustadz Syi’ah bernama Ali Shofiyurrahman
dipukuli oleh orang Syi’ah.Berita seperti itu adalah makanan empuk bagi media-media Wahhabi seperti Hidayatullah, PKSPiyungan, Islampos, voa-Islam, Jurnalislam.com, muqawamah , harianmuslim.com dan situs-situs Wahhabi lainnya. Berbeda dengan situs Islam Aswaja yang selalu berhati-hati dalam memberitakan suatu kejadian. http://www.muslimedianews.com/2015/02/top-20-website-islam-rujukan-terbaik.html
Faktanya berita itu tidak benar. Abu Husien Ath-Thuwailibi, seorang Wahhabi yang juga turut menyebarkan berita palsu itu akhirnya pun harus mengakui bawa berita itu tidak benar.
Dan Ini Link BERITA HIDAYATULLAH :
Begini Kondisi Aktivis Dakwah Ali Shofiyurrahman yang Dilaporkan Diculik http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2015/07/08/73655/begini-kondisi-aktivis-dakwah-ali-shofiyurrahman-yang-dilaporkan-diculik.html.
Sekarang sudah dihapus, tetapi ini screenshot berita tersebut.
DAN INI BERITA HIDAYATULLAH SEBELUM DIHAPUS :
Begini Kondisi Aktivis Dakwah Ali Shofiyurrahman yang Dilaporkan Diculik
Rabu, 8 Juli 2015 – 00:09 WIB
Hidayatullah.com — Ustadz Ali Shofiyurrahman, dai aktifis dakwah mantan penganut Syiah ditemukan masyarakat babak belur dan berdarah-darah di Masj id At Tiin, Jakarta, Selasa dini hari (7/7/2015). Berikut ini kondisinya.
Dari foto yang didapatkan, baju berwarna putih yang dikenakan Ali tampak berlumuran darah dan terlihat sangat lemas. Tampak beberapa tim dokter sigap menangani.
Ali kini masih menjalani perawatan intensif di ruang IGD Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Karena kondisinya yang masih belum stabil, ia harus mengenakan kursi roda.
Sebagaimana diwarta, aktifis anti Syiah Ustadz Ali Shofiyurrahman yang juga seorang mantan penganut Syiah dilaporkan diculik dan dikeroyok orang tak dikenal dalam perjalanan ke Jakarta memenuhi undangan peneliti Syiah Ustadz Farid Okbah dan pakar lainnya, DR. Abdul Chair Ramadhan.
Aktifis Forum Nasional Seruan Al Haq itu didapati dalam babak belur dan muntah darah di Masjid At Tiin.
[BACA JUGA BERITA LAINNYA, KLIK:
– Istri Masih SMS Sayang Teman Sekolah
– VIDEO: Ngabuburit Ramadham, Apaan Sih?
– Ya Allah, Sejukkan Hati Kami terhadap Sesama Muslim
– Imigran Syiah di Bogor: Dunia Malam, Nikah Mut’ah dan Kriminal]
Diinformasikan korban berhasil meloloskan diri dari kebringasan pelaku setelah sempat diculik dan disiksa.
Rep: Insan Kamil
Editor: Ainuddin Chalik
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.hidayatullah.com dan Segera Update aplikasi hidcom untuk Android . Install/Update Aplikasi Hidcom Android Anda Sekarang !
Topik: Begini Kondisi Ali Shofiyurrahman Aktivis Anti Syiah yang Disiksa, dialog Sunni-Syiah, indonesia, nusantara, sunni, syiah
PESAN KAMI, jangan sebarkan berita HOAX dari Web Wahabi seperti Hidayatullah, PKSPiyungan, Islampos, voa-Islam, Jurnalislam.com, DAN SITUS-SITUS WAHHABI LAINNYA.
ABU HUSEIN ATH-THUWAILIBI MENGAKU KESALAHANNYA
(Muslimedianews/Syiah-Ali/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email