Penulis: Hesymatullah Falahatpisyeh, Ahli Kebijakan Luar Negeri Iran
Dalam sebuah pernyataan terbaru, Adil Al-Jubair, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, mengklaim telah mengundang Iran untuk berkunjung ke Riyadh. Akan tetapi, Muhammad Jawad Zarif, Menteri Luar Negeri Iran, tidak menggubris undangan ini.
Hal ini diambil karena kita yakin bahwa Arab Saudi tidak memiliki strategi kecuali strategi permusuhan dengan Iran. Mungkin Riyadh akan menyalakan lampu hijau secara samar-samar terhadap Tehran. Akan tetapi, sikap ini hanyalah sebuah taktik belaka. Tentu, kali ini sangat berbeda dengan kondisi dunia pada tiga tahun lalu. Kala itu, Arab Saudi mampu menarik simpati beberapa negara sekutu untuk memusuhi Iran. Akan tetapi, hari ini, Riyadh sudah semakin sendirian.
Mungkin salah satu faktor mengapa hal ini terjadi adalah karena Iran semakin bersikap dan bertindak proaktif di dunia diplomasi, dan kini sudah menjadi negara kuat sehingga Amerika pun berusaha untuk bekerja sama dengannya.
Sekarang, Arab Saudi menjadi pihak tertuduh dalam menciptakan bencana dunia. Yaitu terorisme. Dunia sudah memahami bahwa Riyadh adalah pembentuk Da‘isy dan Da‘isyisme di dunia. Dan dunia membenci terorisme.
Para penguasa Saudi sekarang sedang berusaha keras merubah opini dunia terhadap diri mereka dengan memanfaatkan kekuatan uang dan kekuatan yang mereka miliki.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email