Pesan Rahbar

Home » » Gerakan Perlawanan akan Muncul Lebih Kuat

Gerakan Perlawanan akan Muncul Lebih Kuat

Written By Unknown on Sunday 8 May 2016 | 12:33:00

Sekretaris jenderal gerakan perlawanan Libanon, Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah berpidato di televisi di ibukota Libanon, Beirut, 6 Mei 2016.

Sekretaris jenderal gerakan perlawanan Libanon Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah bersumpah bahwa gerakan perlawanan akan muncul lebih kuat dalam menyerang dan menghancurkan.

Nasrallah membuat komentar selama pidato yang disiarkan televisi di ibukota Libanon, Beirut, Jumat (6/5/16)

Dalam upacara yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Pendukung Perlawanan Islam, Nasrallah menyatakan kesiapan gerakannya untuk mengatasi tantangan baru dan sanksi keuangan yang mungkin, mengatakan Hizbullah akan mengalahkan musuh-musuhnya.

Nasrallah mengkritik Arab Saudi atas labelisasi Hizbullah sebagai organisasi teroris, mengatakan langkah tersebut bertujuan untuk menodai reputasi dan menyenangkan Amerika Serikat.

Dia mengatakan rezim Saudi gagal meyakinkan sesama negara Muslim untuk bersama-sama mendukung sikapnya terhadap Hizbullah, menambahkan bahwa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tidak mencapai konsensus dalam pernyataan akhir terhadap gerakan perlawanan.

Nasrallah juga mengucapkan terima kasih kepada Indonesia, Irak, Tunisia dan Aljazair dan pendukung gerakan perlawanan lainnya sementara menyebut dukungan Iran yang tak tergoyahkan.

Dia juga mengatakan bahwa Suriah yang dilanda perang mendapat dukungan gerakan perlawanan Palestina dan Lebanon, menambahkan AS dan Israel adalah sasaran Hizbullah dan para pendukungnya.

Dia juga mengatakan Arab Saudi, sebagai pendukung utama militan Takfiri telah menyebabkan meningkatnya konflik di Suriah dan Yaman dan menggagalkan upaya perdamaian apapun.

Arab Saudi telah mengadopsi serangkaian tindakan terhadap Lebanon sebagai reaksi terhadap penolakannya untuk berpihak ke Riyadh melawan Iran.

Kerajaan Arab telah menargetkan Hizbullah, yang telah memerangi ekstremisme yang didukung Saudi baik di Lebanon dan Suriah.

Awal tahun ini, Menteri Luar Negeri Lebanon Gibran Bassil menolak mosi yang disusun oleh Arab Saudi menentang Republik Islam, yang mendorong Riyadh menarik kembali janji bantuannya sebesar $ 4 miliar ke Libanon dan menuntut permintaan maaf, yang Libanon tolak. []

(Press-TV/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: