Pesan Rahbar

Home » » Dokumen ABNS: Al-Qaidah di Ambang keruntuhan

Dokumen ABNS: Al-Qaidah di Ambang keruntuhan

Written By Unknown on Saturday, 18 June 2016 | 22:05:00

ISIS telah memenangkan perang propaganda dan pertempuran di lapangan atas Al-Qaidah.

Pejuang ISIS di perbatasan Irak dan Suriah. (Foto: Medyan Dairieh/Guardian)

Jaringan Al-Qaidah bikinan mendiang Usamah Bin Ladin mulai memasuki masa kejatuhan. Barangkali kesimpulan ini terlalu dini, tapi dua pemimpin spiritual Al-Qaidah paling penting menyatakan sebagai organisasi Al-Qaidah sudah tidak berfungsi lantaran kalah bersaing dengan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).

Dalam wawancara khusus dengan surat kabar the Guardian, Abu Qatada, ulama Yordania pernah tinggal di Inggris sebelum dideportasi dua tahun lalu, dan Abu Muhammad al-Maqdisi, dianggap sebagai ahli jihad paling berpengaruh, bilang rantai komando antara pemimpin Al-Qaidah Aiman al-Zawahiri dan pentolan lain jaringan ini di berbagai negara sudah terputus. Kelompok ini masih berjalan karena mengandalkan kesetiaan para pengikutnya.

Sejumlah anggota senior Al-Qaidah di Yordania mengungkapkan Al-Qaidah di seantero Timur Tengah sudah kekurangan orang baru dan kehabisan fulus setelah wilayah dan gengsi mereka digerus oleh kelompok-kelompok pernah di bawah kontrol mereka.

Maqdisi, pernah disebut oleh Zawahiri sebagai teman dekatnya, secara jujur menggambarkan situasi tengah dihadapi lelaki Mesir berusia 63 tahun itu. "Dia beroperasi semata-mata mengandalkan aliansi. Tidak ada struktur organisasi," katanya. "Yang ada cuma saluran komunikasi dan loyalitas."

Qatada, terlahir dengan nama Umar Mahmud Usman dan dianggap pemerintah Inggris sebagai orang benar-benar berbahaya, mengatakan Zawahiri sudah terasing. Dia mengakui ISIS telah memenangkan perang propaganda dan pertempuran di lapangan atas Al-Qaidah.

Sejak dibebaskan dari penjara di Yordania musim panas tahun lalu, Qatada kian keras mengecam ISIS. Dia menegaskan anggota ISIS adalah ekstremis dan kanker terus tumbuh dalam gerakan jihad lantaran menyerang Al-Qaidah dua tahun belakangan. "ISIS tidak menghargai siapa saja," ujarnya.

ISIS adalah cabang dari Al-Qaidah hingga akhirnya kelompok ini keluar dari jaringan itu tahun lalu setelah tidak mematuhi perintah-perintah dari Zawahiri. ISIS bahkan ikut memerangi kaum jihadis di Suriah. Sejak mengumumkan berdirinya khilafah islamiyah setahun lalu, ISIS terus membangun jaringan global dan cabang-cabnag mereka, membentang dari Afghanistan sampai Afrika Barat dan bersaing dengan Al-Qaidah.

Para pemimpin ISIS, menilai Al-Qaidah sebagai entitas sudah tenggelam dalam majalah terbitan mereka, Dabiq, sudah menyatakan tidak akan membiarkan kelompok jihad lain beroperasi dalam wilayah kekuasaan mereka. Para pejuang ISIS di Afghanistan pekan lalu menyembelih sepuluh anggota Taliban. Al-Qaidah cabang Libya bersumpah membalas kematian salah satu pentolan mereka diduga dibunuh ISIS.

Sepanjang tahun lalu para analis bilang perkembangan ISIS telah mendorong Al-Qaidah menjadi organbisasi jihad pinggiran. Seorang mantan pejabat intelijen senior mengatakan konflik di antara dua kelompok jihad terbesar ini sudah begitu runcing.

Namun para pejabat Amerika masih meyakini Al-Qaidah dan ISIS adalah satu entitas. Menteri Luar Negeri John Kerry menyebut persaingan antara dua faksi ini cuma skenario. Brett McGurk, kepala kebijakan Irak di Departemen Luar Negeri Amerika berulang kali bilang, "ISIS itu Al-Qaidah."

Sulit untuk memastikan karena baik ISIS atau Al-Qaidah belum pernah mengumumkan mereka adalah dua kelompok jihad terpisah. Pastinya, dunia masih terus menghadapi ancaman teror dari dua organisasi ini.

(The-Guardian/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI