Bahrain adalah sebuah negara kecil berpenduduk sekitar 1.5 juta jiwa, dan memiliki posisi yang sangat stategis. Di sepanjang sejarah, negara kecil ini senantiasa menyaksikan banyak malapetaka dan pertikaian.
Badan Amnesti Internasional adalah badan internasional yang mengawasi kondisi HAM di Bahrain. Di sepanjang lima tahun terakhir, badan ini menyaksikan aneka ragam bentuk penyiksaan dan kesewenangan yang dilakukan oleh pihak keamanan Al Khalifah atas rakyat Bahrain.
Rezim Al Khalifah tidak segan-segan akan menjatuhkan pidana kurungan atas para intelektual yang menyerukan kebebasan berpendapat dan perbaikan, sekalipun dengan cara damai.
Para pejuang rakyat Bahrain tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a. Syaikh Ali Salman
Syaikh Ali Salman adalah seorang aktifis politik dan ketua Gerakan Nasional Islam Al-Wifaq. Ia termasuk salah satu pemimpin penentang rezim penguasa Bahrain. Ia ditangkap pada tanggal 28 Desember 2014 lalu.
b. Nabil Ahmad Rajab
Nabil Ahmad Rajab adalah seorang ahli hukum dan ketua Markas HAM Bahrain. Ia mulai bangkit dengan selogan kebangkitan dasawarsa 90-an. Setelah rakyat Bahrain menggelar demonstrasi tahun 2011, ia menjadi tokoh yang tersohor.
Nabil ditangkap pada tanggal 20 Maret 2011 dan pernah mengalami penyiksaan.
c. Abdul-Hadi Al-Khawjah
Al-Khawjah adalah aktifis HAM Bahrain yang masih berdarah Denmark dan mantan ketua Markas HAM Bahrain.
Sejalan dengan reformasi politik Bahrain pada tahun 2001, Al-Khawjah mendidikan Markas HAM di Bahrain. Ia ditangkap pada tahun 2004 lantaran mengkritik Syaikh Khalifah bin Salman dalam sebuah orasi. Salah satu isi orasi tersebut adalah “tidak ada yang mencuri makanan fakir miskin kecuali Perdana Menteri”. Isi orasi ini pun akhirnya menjadi slogan perjuangan rakyat Bahrain.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email