Pendapat yang mengatakan bahwa zuhurnya Imam Zaman afs adalah sebuah permasalahan yang terjadi di luar sunah ilahi, merupakan pandangan yang keliru. Jika segala hal bisa terjadi dengan sendirinya kepada seseorang, maka sudah tentu hal itu juga harus terjadi pada Rasulullah saww, nyatanya sejarah mencatat gig geraham Rasulullah saww sampai tanggal dan wajahnya terluka.
Hujjatul Islam Ali Ridha Panahiyan dalam bukunya “Intizharnya Awam, ‘Alim dan Irfani” menjelaskan tentang beberapa keyakinan keliru tentang kemunculan dan peristiwa-peristiwa setelahnya, di antaranya ialah:
Sebuah pemahaman yang keliru ketika kita memaknai hakikat Imam Zaman afs yang merupakan sang penyelamat umat manusia dan dunia ini dengan pemahaman bahwa Imam afs datang dan manusia keluar dari tanggung jawab yang harus dimilkinya dan menjadikannya keluar dari struktur normalnya dan bahkan harus keluar dari sunah-sunah ilahi.
Betul, terdapat riwayat yang mengatakan bahwa “Imam Zaman afs akan memegang kepala orang-orang mukmin, dan saat itu juga mereka memiliki akal yang luar biasa”, namun untuk memahami hadits ini perlu melihat lebih dalam lagi, jangan memaknainya secara asal-asalan, sehingga kita berfikir bahwa perbuatan Imam afs menyalahi sunah Ilahi.
Bashir (salah satu sahabat Imam Baqir as) berkata kepada beliau : dikatakan bahwa ketika Imam Mahdi afs bangkit, segala hal akan terjadi dengan sendirinya, sampai-sampai tidak ada setetes darah pun yang tumpah. Imam Baqir as berkata : “aku bersumpah demi Dia yang jiwaku berada di tangannya, hal seperti ini tidak akan pernah terjadi, jika segala hal bisa terjadi dengan sendirinya kepada seseorang, maka sudah tentu hal itu juga harus terjadi pada Rasulullah saww, nyatanya sejarah mencatat gig geraham Rasulullah saww sampai tanggal dan wajahnya terluka. Aku bersumpah demi nama-Nya hal seperti ini tidak akan terjadi sampai kita dan kalian mengeluarkan keringat dan darah dan kemudian membersihkannya”.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email