Sedikitnya 77 warga sipil Suriah tewas akibat serangan udara pasukan koalisi pimpinan AS. (Foto: Istimewa)
Kelompok oposisi Suriah meminta serangan udara yang dilakukan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) dihentikan. Hal ini dilakukan setelah 77 orang warga sipil tewas dalam serangan udara pasukan koalisi di Suriah utara yang dimaksudkan untuk menyerang ISIS.
Presiden Koalisi Nasional, kelompok oposisi Suriah, Anas al-Abdah menyerukan dihentikannya serangan udara pasukan koalisi dan meminta dilakukan penyelidikan atas peristiwa itu. Ia pun memperingatkan bahwa jatuhnya korban dari warga sipil akan dijadikan alat rekrutmen oleh kelompok teroris.
“Adalah penting bahwa penyelidikan tersebut tidak hanya menghasilkan aturan yang merevisi prosedur untuk operasi di masa depan, tetapi juga menginformasikan akuntabilitas bagi mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran besar seperti ini,” kata Abdah dalam sebuah surat kepada para menteri luar negeri koalisi pimpinan AS seperti dikutip dari Independent, Jumat (22/7/2016).
Sementara Kementerian Luar Negeri Suriah dalam surat kepada PBB menyatakan mengutuk serangan udara yang terjadi di Manbij pada Senin dan Toukhan pada Selasa lalu. Mereka menyatakan jika serangan di Manbij yang menewaskan 21 orang warga sipil dilakukan oleh pesawat tempur AS. Sementara serangan di Toukhan yang menewaskan 56 warga sipil dilakukan oleh pesawat tempur Prancis.
“[Suriah] mengutuk, dalam istilah terkuat, atas dua pembantaian berdarah yang dilakukan oleh pesawat-pesawat tempur Perancis dan AS dan mereka yang berafiliasi dengan yang disebut koalisi internasional, yang mengirim rudal mereka dan bom ke warga sipil bukan mengarahkan ke geng teroris,” begitu pernyataan Suriah.
(Independent/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email