Ketua Parlemen Iran menunjukkan sikap keras dan tegas terhadap negara-negara anggota 5+1 lantaran tidak memenuhi tugas-tugas yang tertuang dalam JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action).
Amerika sudah tidak pernah melaksanakan tugas yang telah tertuang dalam JCPOA. Konggres Amerika juga mengesahkan sebuah keputusan yang menegaskan anti kesepakatan nuklir Iran. Ban Ki-moon juga mendukung Amerika Serikat dan menuduh Iran tidak menjalankan Resolusi 2231.
Sekarang, sudah tiba saatnya Iran harus menunjukkan sikap tegas untuk melawan seluruh pelanggaran Amerika Serikat tersebut.
Hari ini, Ali Larijani, ketua Parlemen Iran, dalam sebuah orasi di sidang terbuka Parlemen Iran menekankan Iran harus kembali melakukan pengayaan uranium dalam persentase yang tinggi.
“Parlemen Iran sangat menyayangkan sikap Sekjen PBB, anggota Konggres dan Senat Amerika yang selalu mengambil tindakan mengganggu Iran sehubungan dengan kesepakatan nuklir. Iran tidak memiliki cara lain kecuali melakukan perlawanan,” ujar Larijani.
“Badan Energi Atom Iran harus melakukan tindakan untuk mengaktifkan kembali reaktor nuklir sesuai undang-undang dan melakukan pengayaan uranium sesuai dengan kebutuhan negara. Badan ini harus memberikan laporan kepada Parlemen,” tegas Larijani melanjutkan.
Sayyid Abbas Iraqchi dalam sebuah pertemuan dalam rangka memperingati satu tahun JCPOA menekankan, apabila kesepakatan nuklir dilanggar, maka Iran akan kembali kepada program sebelum kesepakatan nuklir dan tak akan perundingan lagi tentang masalah nuklir dengan siapa pun.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email