Pesan Rahbar

Home » » Suciati (Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi) Masih Menanti Gaji Tertunggak 9 Bulan

Suciati (Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi) Masih Menanti Gaji Tertunggak 9 Bulan

Written By Unknown on Monday 15 August 2016 | 00:23:00

Ilustrasi

Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi, Suciati memiliki kisah pilu selama bekerja di Negeri kaya minyak itu. Ia harus merasakan hidup di balik jeruji besi selama 9 bulan, karena dituding membunuh pasien yang dijaganya.

Suciati bekerja di sebuah rumah sakit jiwa di Riyadh. Selama tiga tahun bekerja di sana, ia mengaku mengurusi seorang anak yang memiliki masalah keterbelakangan mental. Anak itu kemudian diketahui tewas, dan Suciati dituding berada di balik tewasnya anak tersebut.

"Saya dituduh melakukan pembunuhan, padahal saya tidak melakukan tindakan apa-apa. Ayah dan ibu anak itu sudah terima kalau anaknya meninggal dunia, tapi kakak anak itu tidak bisa menerima," kata Suciati saat melakukan konferensi video dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh, Minggu (7/8).

"Saya kemudian dimasukan ke penjara selam tiga minggu. Di sana suasanya pengap, tidak ada wc, tidak ada ac. Tiga bulan kemudian saya dipanggil untuk disidang. Dokter dan supervisor membela saya dan menyatakan kalau saya tidak bersalah," ucapnya.

Dia menuturkan, pihak pengadilan dan keluarga korban terus mendesak dirinya untuk mengaku bersalah. Namun, karena merasa tidak bersalah, Suciati tidak takut dengan tekanan yang diberikan dan tetap teguh pada keyakinanya.

"Saya disuruh mengaku membunuh anak tersebut, tapi saya tidak mau. Sebab, saya tidak bersalah. Saya total dipenjara selama sembilan bulan dan selama dipenjara saya tidak digaji, hanya diberi makan," tukasnya.

Beberapa bulan kemudian, dirinya kembali lagi dipanggil untuk menjalani persidangan. Dalam persidangan kedua diputuskan bawha Suciati tidak bersalah, dan akan segera dibebaskan.

Suciati akhirnya dibebaskan dan kembali ke tanah air pada bulan Desember tahun lalu. "Saya pulang dengan tiket yang dibelikan majikan, tapi saya tidak dibekali uang sepersenpun," ucapnya.

Wanita setengah baya itu berharap pemerintah bisa mengurusi hak-hak yang harus didapatkan, yakni gaji dia selama sembilan bulan terakhir, dan uang pesangon yang harusnya dia dapatkan.

(Oke-Zone/Sindo-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: