Perwalian Haram Suci Razavi di acara yang digelar untuk menyambut tahun ajaran baru Jamiatul Mustafa Al Alamiah mengatakan, hari ini Iran menjadi tempat berlindung orang-orang tertindas dan terpinggirkan di dunia.
Astan News melaporkan, Hujatulislam Sayid Ebrahim Raisi dalam acara yang digelar Selasa (6/9) di Lembaga Pendidikan Tinggi, Jamiatul Mustafa Al Alamiah, menilai Iran sebagai tempat perlindungan para pencari kebebasan dan kaum tertindas dunia.
Ia menuturkan, hari ini Iran adalah pemegang panji perlawanan terhadap imperialisme dan diktatorisme di dunia, dan realitas ini berdiri di atas landasan ajaran-ajaran Islam dan Ahlul Bait as serta sumber-sumber Revolusi Islam.
Anggota Dewan Tinggi Hauzah Ilmiah Khorasan itu menyinggung kedudukan tinggi ilmu pengetahuan dan peningkatan pengetahuan serta mengatakan bahwa hakikat ilmu terdapat dalam ibadah dan penghambaan kepada Allah Swt.
Ia menambahkan, pembahasan akidah, akhlak dan ahkam adalah ilmu-ilmu Tuhan dan cabang ilmu lain seperti geologi, biologi, kedokteran dan lainnya, dapat menjadi ilmu yang bernilai dengan syarat bisa membimbing manusia kepada Tauhid dan penghambaan.
Anggota Staf Ketua, Dewan Ahli Kepemimpinan Iran menekankan, ilmu pengetahuan harus tertanam dalam jiwa dan diri setiap pelajar, sehingga mencakup seluruh tindakan dan setiap sendi kehidupannya. Raisi kemudian mengutip sebuah hadis dari Imam Ali bin Abi Thalib as, “Al Ilmu Ilman, Ilmu Matbu wa Ilmu Masmu wa laa Al Masmu ma lam yakun Al Matbu.”
Ia menerangkan, jika ilmu ditanamkan di dalam diri dan jiwa manusia, maka saat itu akan menjadi ilmu Matbu, oleh karenanya fakih adalah seseorang yang ilmu dan agama tertanam dalam diri dan jiwanya.
Hujatulislam Raisi menambahkan, perbedaan ulama agama dan rohaniwan besar Tasyayu dengan yang lainnya dalam mengajak manusia kepada kebaikan dan perbaikan diri adalah, ulama agama memiliki “qiyadat” atau kepemimpinan, yaitu mereka berada di puncak makrifat dan akhlak.
Raisi juga meyinggung perbedaan antara “siyaqat” dan “qiyadat” dan menjelaskan, poin mendasar dalam masalah ilmu, menuntut ilmu, menjadi orang berilmu dan mencapi puncak kesempurnaan manusia adalah, penjelasan, tulisan, jiwa yang siap dan seluruh langkah-langkah manusia bersandar pada Ilmu Saib dan Ilmu Salih dan seorang fakih hakiki adalah orang yang memiliki ilmu saib dan ilmu salih serta memiliki qiyadat bukan siyaqat.
Menifestasi Bernilai Ilmu di Jamiatul Mustafa Al Alamiah
Perwaliah Haram Suci Razavi mengapresiasi langkah-langkah berharga yang dilakukan Jamiatul Mustafa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan ilmu-ilmu Islam di dunia, dan menyebut lembaga pendidikan ini sebagai manifestasi berniai ilmu Islam.
Ia menjelaskan, Jamiatul Mustafa adalahh berkah Tuhan bagi masyarakat Islam dan mendidik banyak pelajar agama dari seluruh penjuru dunia sehingga menyebabkan penyebarluasan mazhab Ahlul Bait as.
Anggota Dewan Tinggi Hauzah Ilmiah Khorasan menganggap ilmu dan hikmah hakiki hanya milik Ahlul Bait as dan dengan menekankan bahwa para pelajar madrasah Imam Shadiq as dimanapun mereka berada, adalah sumber kebaikan dan keberkahan.
“Hari ini ulama-ulama seperti Syeikh Isa Qassim, Syeikh Zakzaky, Sayid Hassan Nasrullah dan yang lainnya, sebagai para pelajar unggul madrasah Imam Shadiq as telah mempengaruhi dunia dan menumpas para penjajah,” paparnya.
Raisi menyebut negara-negara imperialis sebagai para perusak di muka bumi dan menuturkan, pemerintahan rezim Syah Pahlevi adalah keburukan terbesar dan masalah ini dipahami dengan baik oleh Imam Khomeini, Rahbar dan para penggagas Revolusi Islam, dan mereka bangkit untuk melawannya, dan mendirikan satu-satunya pemerintahan Islam di dunia, dan hari ini di bawah kejahatan rezim Al Saud dan Al Khalifa, tragedi-tragedi besar di dunia terhadap kemanusiaan terjadi dan para penguasa Barat juga melakukan penindasan-penindasan besar terhadap rakyatnya.
Hujatulislam Raisi menyebut tugas para ulama dan mubaligh agama dalam mengenalkan dan menjelaskan hukum-hukum Islam dan perkataan Ahlul Bait as sangat berat.
“Dengan memperhatikan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh gerakan Salafi dan kelompok teroris ISIS di dunia, hari ini perhatian dunia tertuju kepada Islam asli Nabi Muhammad Saw dan rasionalitas Syiah dan mereka menyadari bahwa satu-satunya jalan keselamatan umat manusia adalah Islam Ahlul Bait as,” pungkasnya.
(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email