Republik Islam Iran senantiasa menyambut gencatan senjata di Suriah supaya rakyat negara ini bisa dengan mudah menerima bantuan-bantuan kemanusiaan.
Begitu hal ini disampaikan oleh Bahram Qasimi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, ketika menanggapi kesepakatan Rusia dan Amerika untuk menggelar gencatan senjata di Suriah dari sejak malam Senin tadi malam.
Qasimi melanjutkan, “Tentu saja, gencatan senjata ini tidak diperuntukkan kepada kelompok-kelompok teroris seperti ISIS, Front Al-Nushrah, dan kelompok-kelompok cabang teroris yang baru dibentuk. Masyarakat dunia harus melawan seluruh kelompok ini secara serius dan tanpa syarat apapun.”
“Menilik pengalaman masa lalu,” lanjut Qasimi, “gencatan senjata harus bersifat permanen dan memiliki jaminan untuk dilaksanakan, serta jangan sampai disalahgunakan oleh kelompok-kelompok teroris untuk memperbaharui kekuatan, memindahkan para militan, dan mengirimkan persenjatan.”
Jubir Kemenlu Iran menegaskan, “Sebagaimana sudah berkali-kali ditegaskan oleh Pemerintah Suriah, gencatan senjata tanpa jaminan pelaksana sehubungan dengan komitmen kelompok-kelompok teroris dan takfiri bisa menghambat keberhasilan usaha-usaha sebelumnya untuk menggelar gencatan senjata. Untuk itu, gencatan senjata memerlukan sebuah strategi kontrol komprehensif, terutama di kawasan perbatasan, supaya bisa mencegah pengiriman militan bernapas baru dan persenjataan serta seluruh sumber material untuk teroris.”
“Kiriman bantuan kemanusiaan,” lanjut Qasimi, “harus menyeluruh untuk seluruh kawasan Suriah, terutama daerah-daerah yang berada dalam kepungan kelompok-kelompok teroris dan selama ini hanya sedikit memperoleh perhatian serta telah bertahun-tahun berada dalam kondisi ancaman dan pengepungan.”
Qasimi kembali menegaskan, “Republik Islam Iran selalu menekankan supaya perang Suriah dihentikan dan dicari sebuah solusi politik untuk itu.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email