Sebuah koalisi internasional yang menentang pengepungan Jalur Gaza mengumumkan akan mengirimkan sebuah karavan laut ke kawasan yang sedang dikepung Israel ini.
Dilansir situs informasi Palestina kemarin, menurut koalisi yang diberi nama “Armada Kebebasan” itu, karavan laut tersebut akan berangkat pada hari Rabu mendatang dari dermaga Barcelona, Spanyol, menuju daerah perairan bebas di Jalur Gaza.
“Armada Kebebasan” terdiri dari dua kapal yang masing-masing bernama “Amal” dan “Al-Zaitunah”. Masing-masing kapal memuat para aktifis perempuan dari berbagai negara.
Malin Björk, anggota Parlemen Eropa berasal dari Swedia, dan Ann Wright, mantan petinggi militer dan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, termasuk anggota Armada Kebebasan tersebut.
Tujuan utama pengiriman karavan tersebut adalah mematahkan pengepungan ilegal Jalur Gaza yang telah berlangsung selama 10 tahun dan menunjukkan petaka yang sedang diderita oleh warga Gaza, terutama kaum perempuan, serta efek-efek kemanusiaan dari pengepungan tersebut kepada seluruh anggota karavan.
Menurut ‘Isham Yusuf, ketua Komite Masyarakat Internasional untuk Mendukung Gaza, pengiriman karavan Armada Kebebasan tersebut adalah sebuah bentuk aksi kemanusiaan serta perlawasan terhadap rezim Zionis.
“Perempuan Palestina sedang membayar mahal lantaran penjajahan Israel atas Palestina. Mereka senantiasa bangkit untuk melawan Zionis. Mereka hadir di setiap medan,” ujar Yusuf.
Yusuf mengaku, Armada Kebabasan ini pasti akan memperoleh sambutan luas di negara-negara Arab, Islam, dan negara-negara lain, serta bisa menghidupkan kembali isu Jalur Gaza di benak dunia.
Rezim Zionis Israel telah mengepung Jalur Gaza dari sejak tahun 2007. Lantaran pengepungan ini, tingkat pengangguran dan kemiskinan semakin meningkat tajam.
Armada Kebebasan masih tetap akan berlayar sekalipun militer Israel sebelum telah melarang armada-armada laut mendekati perairan Jalur Gaza.
(Info-Palestina/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email