Pada dasarnya peristiwa Ghadir Khum adalah sebuah bentuk penekanan dan pemastian akan Imamah dan Wilayat Imam Ali as yang sejak masa kenabian selalu diulang-ulang oleh Rasulullah saww.
Peristiwa “Ghadir” adalah sebuah peristiwa yang sangat penting, dimana Rasulullah saww pada waktu melaksanakan haji terakhirnya yang karena perintah dari Allah swt memperkenalkan Imam Ali as kepada umat muslim sebagai washi dan pengganti dirinya.
Terdapat banyak riwayat-riwayat mutawatir yang membahas masalah ini, baik dalam riwayat Syi’ah dan Ahlu Sunnah.
Peristiwa Al-ghadir Imam Ali as dikenalkan oleh Rasulullah saww sebagai wali dan washinya orang-orang muslim. Poin penting yang harus diperhatikan dalam masalah ini ialah bahwasanya Rasulullah saww di berbagai kesempatan sejak masa risalahnya selalu mengisyaratkan tentang kedudukan Imam Ali as sebagai penerus Rasulullah saww.
Pada dasarnya peristiwa Ghadir Khum adalah sebuah bentuk penekanan dan pemastian akan Imamah dan Wilayat Imam Ali as yang sejak masa kenabian selalu diulang-ulang oleh Rasulullah saww.
Sebagai contoh ialah sebagaimana yang tertulis dalam sejarah bahwasanya pada permulaan risalahnya Rasulullah saww mengumpulkan keluarganya supaya mereka beriman kepada Allah dan dirinya, pada waktu itu Rasulullah saww mengatakan “siapa di antara kalian yang akan menyertai risalahku maka kelak ia akan menjadi wali, washi dan penerus sepeninggalku”, namun saat itu tidak ada yang bersedia kecuali Imam Ali as yang mengacungkan tangannya, kejadian ini hingga tiga kali terjadi.
Kemudian Rasulullah saww bersabda “ini adalah saudara, washi dan penerusku di antara kalian, maka dengarkanlah dan taatilah apa yang ia katakana”.
Sebagaimana dalam surat Al-maidah ayat 55 secara langsung mengisyaratkan tentang Amirul Mukminin Ali as yang saat itu tengah ruku’ dan berinfaq, menurut para mufassir nuzulnya ayat ini juga untuk Imam Ali as.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email