Pesan Rahbar

Home » » Antara Perang dan Perang Yaman

Antara Perang dan Perang Yaman

Written By Unknown on Tuesday 25 October 2016 | 22:25:00


Beberapa masa lalu, Amerika pernah menyulut perang Vietnam dengan alasan kosong: kapal Angkatan Laut AS diserang. Perang Yaman juga memiliki nasib sama dengan perang Vietnam ini.

Semua kita tahu, serangan fiktif tersebut tidak pernah terjadi. Semua itu terjadi lantaran signal fiktif yang dikirimkan oleh radal penyadap kala itu.


Oped News, situs Amerika khusus berita liberal anti perang, memuat makalah karya Joe Clifford sebagai berikut:

Setelah kapal perang Amerika diserang rudal di perairan Yaman, peristiwa ini menjadi tema utama di berita-berita dunia. Akan tetapi, sekarang masalah ini telah dilupakan. Bahkan sebagian media mainstream sengaja tidak mengacuhkan peristiwa tersebut. Kala itu, segala sesuatu pasti berbau peristiwa Teluk “Tonkin”; sebuah peristiwa yang tidak pernah terjadi.


Apakah sejarah akan terulang kembali?

Amerika memiliki andil dalam perang panjang Arab Saudi melawan Yaman dan membombardir sekolah, majelis duka, dan rumah-rumah sakit Yaman. Arab Saudi dipersenjatai dengan senjata-senjata Amerika untuk memusnahkan infrastruktur nonmiliter Yaman.

Menurut email Hillary Clinton yang pernah bocor ke khalayak, ia betul-betul tahu bahwa Arab Saudi memberi dukungan kepada kelompok teroris di Suriah dan di seluruh dunia.

Sekalipun demikian, mereka sekarang sedang menghancurkan Yaman bersama Arab Saudi dan memboikot rakyat Yaman dari sisi makanan dan obat-obatan. Tindakan ini pun menyebabkan puluhan ribu anak-anak balita meninggal dunia.

Sekalipun seluruh pembantaian dan boikot tersebut terjadi, Angkatan Laut Amerika masih menyiapkan Rudal Cruise seharga 1.5 juta dolar dengan alasan fiktif “serangan rudal Hautsi”. Akan tetapi, tidak lama berselang, Amerika mengumumkan tidak yakin bahwa serangan tersebut berasal dari serangan roket. Hanya saja, masalah ini tidak pernah dibocorkan ke media-media mainstream.

Sejarah akan terulang kembali. Kemarin di Vietnam. Hari ini di Yaman.

(Oped-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: