Perjalanan di hari Arba’in untuk mengenang 40 hari syahidnya Imam Husain as, keluarga dan para sahabat-sahabat setianya merupakan bentuk latihan dan meraih kesiapan untuk menyertai Imam Zaman afs.
Shabestan News Agency, jelang Arba’in Husaini, dalam sebuah pertemuannya dengan Hujjatul Islam Ghulam Ridha Behroozilak, anggota dewan ilmiah Universitas Imam Shadiq as, Doktor Muhammad Hadi Homayoun mengatakan bahwa tragedi Asyura tidak boleh dianggap sebagai peristiwa kebetulan semata, tragedi Asyura merupakan sebuah sunah Ilahi.
Analisa yang tepat terkait peristiwa Asyura tidak lepas dari ketelitian dalam memahami beberapa peristiwa penting lainnya dalam sejarah, seperti peristiwa pengangkatan Rasulullah saww, peristiwa Ghadir Khum dan peristiwa kemunculan Imam Zaman afs.
Anggota dewan ilmiah Universitas Imam Shadiq as ini menyebut bahwa perjalanan di hari Arba’in untuk mengenang 40 hari syahidnya Imam Husain as, keluarga dan para sahabat-sahabat setianya merupakan bentuk latihan dan meraih kesiapan untuk menyertai Imam Zaman afs.
Selain itu, pengaruh lainnya yang bisa diambil dari ziarah Arba’in adalah terciptanya hubungan dan konsolidasi antara dua peradaban besar dan kuno, yaitu Iran dan Irak di jalan Ahlul Bayt as dan kemunculan Imam Mahdi afs.
Dalam acara ini, dewan ilmiah Universitas Baqirul ‘Ulum, Hujjatul Islam Ghulam Ridha Behroozilak juga menjelaskan bahwa saat dimana manusia telah mencapai derajat kesempurnaan dan Allah swt telah memberikan syari’at-Nya kepada manusia. Namun pada saat itu belum ada kesiapan untuk menjaga syari’at tersebut.
Dan setelah itu dalam kurun beberapa zaman, dengan upaya dan kerja keras yang dilakukan Imam Ma’shum as menjadi lebih sempurna, demikian juga pada masa kemunculan Imam Zaman afs pada hakikatnya masa kesempurnaan akan tampak dan akan dilaksanakan, pungkasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email