Perang Mosul adalah Mempertahankan Seluruh Dunia

Kementerian Luar Negeri Iraq menegaskan bahwa perang Mosul adalah mempertahankan seluruh dunia dan demokrasi.

Dilansir Al-Sumeriyyah News kemarin, Ibrahim Al-Ja‘fari, Menteri Luar Negeri Iraq, dalam sebuah jumpa pers menegaskan, “Dalam operasi pembebasan kota Mosul ini, kami tidak hanya berperang untuk mempertahankan diri kami. Perang ini adalah mempertahankan seluruh dunia dan demokrasi.”

Menurut pengakuan Al-Ja‘fari, para militan ISIS menjadikan warga Iraq sebagai perisai manusia untuk mencegah pasukan Iraq.

“Kita harus mengerahkan seluruh upaya kita untuk mengurangi efek-efek negatif perang ini. Menurut hemat kami, warga Iraq jangan sampai membayar mahal untuk masalah ini,” tukas Al-Ja‘fari.

Sementara itu, Hadi Al-‘Amiri, Sekretaris Jenderal Badr Council, dalam sebuah jumpa pers yang digelar bersama dengan para petinggi Al-Hasyad Al-Sya‘bi dan Muqtada Shadr di Najaf menukaskan, “Pasukan militer dan polisi Iraq telah memasuki kota Mosul. Sementara itu, Al-Hasyad Al-Sya‘bi dan Pisymerga sama sekali belum menginjakkan kaki di kota Mosul.”

Menurutnya, masalah utama dalam perang Mosul ini adalah warga Iraq yang dijadikan perisai manusia oleh ISIS.

Perdana Menteri Iraq menekankan bahwa semangat juang pasukan Iraq sangat tinggi untuk membebaskan Mosul. Ia mengkritik pedas keberlanjutan kehadiran Turki di tanah Iraq dan siasat Arab Saudi dalam bertransaksi dengan Iraq.

Haidar Al-‘Ibadi dalam jumpa pers kemarin menegaskan, “Kehadiran pasukan Turki di tanah Iraq jelas tidak bisa diterima. Kemarin, sebuah delegasi dari Turki memasuki Baghdad dan berjumpa dengan para petinggi keamanan Iraq. Mereka mengajukan beberapa ide dan usulan yang tidak sesuai dengan keinginan kami.”

(Al-Sumeriyyah-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)