Pesan Rahbar

Home » » Amarah Dapat Menghilangkan Nalar Seseorang

Amarah Dapat Menghilangkan Nalar Seseorang

Written By Unknown on Tuesday, 1 November 2016 | 19:20:00


Rasulullah saww pernah menjelaskan bahwa air dan meminum air bisa menghilangkan rasa marah, karena marah datangnya dari setan dan setan itu sendiri tercipta dari api dan cara terbaik untuk memadamkan api ialah air.

Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, Hujjatul Islam Husain Murtazawi Panah, yang merupakan seorang muballigh dan pengajar akhlaq di hauzah ilmiah provinsi Isfahan, menjelaskan bahwa di dalam bacaan “Yunusiyah” (shalat sunnah) diisyaratkan bahwa kemarahan membuat nabi yunus as membiarkan dan meninggalkan umatnya, dalam Al-Qur’an Allah swt juga menjelaskan tentang kesedihan dan penyelasan nabi Yunus as.

Beliau menambahkan, Imam Ali as bersabda “salah satu perbuatan yang dapat menghilangkan akal ialah marah, maka jauhilah oleh kalian perbuatan marah tersebut karena diawalnya kalian akan dibuat gila dan diakhirnya tiada lain selain penyesalan.”

Saat manusia sedang marah ia akan berbicara atau melakukan sesuatu di luar nalarnya, yang pada akhirnya tidak ada yang tersisa selain penyesalan, dengan demikian perbuatan marah tersebut harus bisa dijauhi.

Lebih lanjut Hujjatul Islam Murtazawi menuturkan, Rasulullah saww pernah menjelaskan bahwa air dan meminum air bisa menghilangkan rasa marah, karena marah datangnya dari setan dan setan itu sendiri tercipta dari api dan cara terbaik untuk memadamkan api ialah air.

Perkara lainnya yang diisyratkan dalam shalat Yunusiyah ialah tentang jangan terburu-nuru dalam melakukan pekerjaan, namun dalam beberapa perkara seperti bersegera dalam bertaubat, memberi makan tamu dan menikah di masa muda di dalam riwayat malah dianjurkan dan mendapat pujian bagi pelakunya.

Seperti halnya Imam Makshum as menganjurkan kepada kita untuk tidak tergesa-gesa dalam menghukumi sesuatu, dimana jika hal ini sampai terjadi sama halnya dengan merendahkan orang lain, seperti Sayidah Maryam sa yang disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai orang yang dihakimi dengan keputusan tergesa-gesa, sehingga ia dihina oleh semua orang.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: