Pesan Rahbar

Home » » Gus Mus: Yang Fitnah Mufti Suriah, Bodoh dan Berani Kepada Allah

Gus Mus: Yang Fitnah Mufti Suriah, Bodoh dan Berani Kepada Allah

Written By Unknown on Wednesday, 2 November 2016 | 20:18:00


Meletusnya serangan mortir terbesar dalam beberapa tahun terakhir ini ke sejumlah pemukiman sipil di Aleppo, Suriah (3/5) ternyata menuai badai propaganda palsu di sejumlah media. Syekh Ahmad Badruddin Hassoun, misalnya, ulama yang selama ini dikenal menyuarakan toleransi dan rekonsiliasi di tanah kelahirannya Suriah, malah dituding telah mengeluarkan fatwa pembantaian.

Di Indonesia, Portal Piyungan, bahkan telah menyebut mufti otoritatif Suriah ini sebagai ulama Syiah yang mendorong militer Suriah menyerang warga kota Aleppo. Selain itu, Sindo News (2/5) menyebut Syekh Hassoun telah menganggap warga Aleppo sebagai penjahat hingga menyerukan perang terhadap kota tempat kelahirannya itu sendiri.

Semakin luasnya penyebaran fitnah ini membuat KH. Ahmad Mustafa ‘Gus Mus’ Bisri, sosok yang mengenal Syekh Hassoun, akhirnya angkat bicara melalui akun twitternya.

“Yang membuat fitnah tentang Grand Mufti ini tidak tahu tapi sangat berani kepada Allah Yang Maha Tahu. Allahu yahdih (semoga Allah memberinya petunjuk)” kicau Gus Mus dengan mencantumkan screenshoot Portal Piyungan yang mengunggah foto Syekh Hassoun dengan judul berita, “Fatwa Ulama Syiah: Musnahkan Warga Aleppo!” pada Rabu 4 Mei.

Kantor berita Suriah, Sana.sy (28/4), mengutip sumber militer Suriah, menyatakan bahwa serangan ke warga sipil Aleppo yang diberitakan sejumlah media, termasuk ke rumah sakit, tidaklah benar. Propaganda itu, menurut sumber yang sama, justru dibuat untuk menutupi serangan kelompok teroris yang telah menghujani pemukiman sipil dengan setidaknya 1300 mortir.


Sejak 23 April 2016, serangan kelompok teroris ke Aleppo semakin membabibuta. Korban berjatuhan kebanyakan dari perempuan dan anak-anak. Setidaknya 30 nyawa melayang dan 200 lainnya luka-luka. Serangan yang lebih massif dari sebelumnya ini terjadi setelah militer Suriah (SAA) menggencarkan operasi pembebasan Aleppo yang sejak empat tahun lalu dikuasai kelompok teroris.

Masih dari kantor berita Suriah (3/5), alih-alih mengeluarkan fatwa ekstrem, Syekh Hassoun justru menyerukan pencegahan semakin meluasnya penyebaran kelompok teroris di Aleppo yang menguasai wilayah utara. Kepada sejumlah delegasi solidaritas Eropa untuk Suriah yang berkunjung di Damaskus, Grand Mufti Suriah ini menegaskan bahwa kelompok teroris yang disokong oleh sejumlah negara Barat dan Teluk ini bukan hanya ancaman bagi Timur Tengah tapi juga merupakan ancaman bagi seluruh negara di dunia.


Sejak 2005, Syeikh Hassoun telah menjadi Grand Mufti Suriah menggantikan Syeikh Ahmad Kaftaro yang merupakan ulama Sunni pemimpin Tarekat Sufi Naqsabandiyah dan wafat pada 2004. Syekh Hassoun meraih gelar doktor dalam bidang Fikih Syafi’i di Universitas Al Azhar Mesir. Selain dikenal sebagai grand mufti, ulama kelahiran Aleppo 1949 ini juga dikenal aktif dalam dialog perdamaian lintas agama dan mazhab sesuai dengan visi Islam yang rahmat bagi seluruh semesta.

Tiga tahun sebelum Suriah mengalami krisis akibat terorisme atau tepatnya 2009, Gus Mus menyaksikan secara langsung kondisi Kota Aleppo. Selama tiga hari di Suriah, ulama senior NU ini tidak lupa mengunjungi Grand Mufti Syekh Hassoun dan kedua jebolan Al Azhar Mesir ini pun bertemu dengan penuh keakraban. []

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: