“Saya lebih baik jatuh daripada tindakan yang melanggar Pancasila,” Gus Dur
Sebuah kabar mengejutkan datang dari pengakuan Mahfud Md. Konon, pada saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan di era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ia pernah nyaris melakukan kesalahan—yang mungkin jika terjadi akan amat mempengaruhi jatuh tidaknya Gus Dur sebagai Presiden RI.
Ketika itu, sebulan sebelum jatuhnya Gusdur, ada sekelompok orang menelepon Mahfud untuk meminta bertemu dengan presiden. Tanpa pikir panjang, Mahfud langsung menyetujuinya dan mengatur jadwal pertemuan dengan Gus Dur.
“Saya mempertemukan tanpa tahu orang-orang ini mau apa. Saya telepon mereka katanya Gus Dur tidak mungkin diselamatkan tapi kami bisa menyelamatkan, kami mau sampaikan usul itu. Syaratnya hanya satu mengeluarkan dekrit presiden, Indonesia diubah jadi negara Islam,” kisah Mahfud saat diskusi pemikiran Gus Dur ‘Demokrasi dan Pluralisme” di Gedung PBNU, Jakarta, seperti dikutip dari merdeka.com pada Kamis (23/1/14).
“Dengan dekrit tersebut, jutaan umat Islam akan membela Gus Dur dan mengambil tokoh-tokoh anti-Islam di DPR,” ungkap Mahfud menirukan ucapan kelompok tersebut.
Mahfud yang mengenal baik kelompok tersebut pun ragu dan semakin penasaran dengan maksud ucapan mereka.
Akhirnya, Mahfud melapor pada Gus Dur. Seperti yang diduga, Gus Dur menolak tamu tersebut.
“Saya lapor ke Gus Dur. Maunya Gus Dur tetap jadi negara Pancasila. Kata Gus Dur enggak usah terima, saya lebih baik jatuh daripada tindakan yang melanggar Pancasila,” cerita Mahfud.
Kisah ini pernah ditulis Mahfud dalam salah satu bukunya. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini berjanji akan menulis siapa saja dalang di balik dekrit negara Islam tersebut. Tetapi rahasia ini, kata dia, akan dibuka jika orang-orang tersebut telah meninggal.
(Merdeka/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email