Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengisyaratkan kebijakan dan kinerja-kinerja Inggris dalam dua abad terakhir sebagai sumber keburukan dan penderitaan bagi rakyat kawasan dan mengingatkan, dalam hari-hari terakhir Inggris dengan tanpa malu, menyebut Iran sebagai ancaman kawasan, namun semua mengetahui, bertentangan dengan tuduhan tersebut, Inggris lah yang senantiasa menjadi sumber ancaman, kerusakan, bahaya dan penderitaan.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari kantor Pemimpin Besar Revolusi Islam (Rahbar), Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, Rahbar, Sabtu pagi dalam pertemuan dengan para pejabat, para tamu konferensi persatuan Islam ke 30, duta-duta negara Islam dan pelbagai kelompok masyarakat menegaskan, sekarang ini dua hasrat di kawasan saling kontras satu sama lain, hasrat persatuan dan hasrat perpecahan, dan dalam kondisi sensitif ini, bersandar pada al-Quran dan ajaran-ajaran Ilahi Rasulullah (Saw) sebagai pengobat persatuan adalah solusi ujian dunia Islam.
Rahbar dengan mengucapkan selamat atas hari kelahiran Rasulullah (Saw) dan kelahiran Imam Shadiq (As) menambahkan, urgensi wujud suci Rasulullah (Saw) sampai pada batas dimana Allah dalam al-Quran memberikan kewajiban karena kenikmatan tiada tara tersebut.
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei dengan bersandar pada kalimat al-Quran Rahmatan lil Alamin, menyebut ajaran-ajaran beliau sebagai solusi untuk keselamatan semua manusia. Beliau menambahkan, para musuh kemanusiaan dan pemilik kekuatan menentang ajaran-ajaran kebahagiaan tersebut dan karenanya Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya, di samping melarang mengikuti dan berkompromi dengan kaum kuffar dan muanfikin, juga agar berjihad melawan mereka dan mempersulit mereka.
Beliau menambahkan, jihad melawan para musuh Islam dan kemanusiaan, namun sesuai kondisi yang ada, terkadang militer, terkadang politik dan dalam kondisi terkadang budaya atau bahkan ilmiah, dan rakyat muslim, khususnya para mubaligh agama dan para remaja dengan menelaah dan mengenal ajaran-ajaran Ilahi kepada Rasulullah (Saw), harus menggunakan kumpulan pemberi kehidupan tersebut.
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengingatkan upaya kontinu arogansi dan kolonialisme untuk memecah belah dan melemahkan Islam. Beliau menambahkan, dunia Islam sekarang ini mengalami banyak penderitaan dan kesusahan, dimana solusi prolem dan musibah-musibah ini adalah persatuan, sinergi, kerjasama, lintas konflik agama dan ideology dibawah naungan banyak persamaan Islam.
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengingatkan, jika kesatuan rakyat dan negara-negara Islam, Amerika dan Zionis kehilangan kemampuan memaksakan kehendak-kehendaknya terhadap kaum muslim dan konspirasi untuk melupakan Palestina akan gagal.
Beliau menyebut serangan dan pembunuhan kaum muslim Myanmar di Asia Tenggara, atau di Nigeria di Afrika Barat dan perlawanan muslim di kawasan sangat penting Asia Barat sebagai hasil dari konspirasi memecah belah para arogan dan menambahkan, dalam situasi dan kondisi ini, Syiah Inggris dan Ahlusunnah Amerika seperti satu gunting bermata dua, sibuk mengobarkan api dan menambah konflik.
Pemimpin Revolusi Islam dengan mengisyaratkan perlawanan kehendak buruk perpecahan dengan kehendak mulia persatuan mengatakan, kebijakan lama Inggris yaitu ciptakanlah perpecahan dan bertuanlah, dalam agenda kinerja serius para musuh Islam.
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengisyaratkan kebijakan dan aksi-aksi Inggris dalam dua abad terakhir sebagai sumber keburukan dan penderitaan bagi rakyat kawasan dan mengingatkan, dalam hari-hari terakhir Inggris dengan tanpa malu, menyebut Iran sebagai ancaman kawasan, namun semua mengetahui, hal ini bertentangan dengan tuduhan tersebut, Inggris lah yang senantiasa menjadi sumber ancaman, kerusakan, bahaya dan penderitaan.
Rahbar menganggap peningkatan aktivitas-aktivitas anti Islam para arogan pasca kemenangan revolusi Islam sebagai bukti ketakutan mereka akan pembentukan dan kesinambungan sebuah pemerintahan Islam yang kuat, maju dan tauladan dan menambahkan, para musuh bahkan jika memiliki klaim lembut dan lahiriah baik, namun di batin adalah brutal dan liar dan rakyat harus bersiap untuk melawan para musuh tak bermoral, tak beragama dan tak adil ini.
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menganggap persatuan sebagai kesiapan penuh yang dibutuhkan dunia Islam. Beliau menambahkan, semua kelompok Islam, baik Syiah maupun Ahlusunnah agar berhati-hati dalam menciptakan konflik dan menjadikan wujud luhur Rasulullah (Saw), al-Quran dan Ka’bah sebagai poros persatuan dan solidaritas.
Pemimpin Revolusi Islam meminta kecerdasan rakyat dan pemerintah dalam melawan setan-setan penindas dan mengatakan, kenapa negara-negara dengan lahiriah Islam menerima tentang ancaman dan musuh-musuh dalam dunia Islam dan dengan gamblang mengikuti kebijakan-kebijakan mereka?
Di penghujung beliau mengatakan, kesinambungan jalan penuh kemegahan imam dan revolusi, perlawanan terhadap musuh, pembelaan dengan tanpa melihat hak dan hakikat, tidak dipungkiri akan menghasilkan kemuliaan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sebelum pidato Rahbar, Hujjatul Islam Hassan Rouhani, Presiden Iran menyebut hari kelahiran Rasulullah (Saw) sebagai hari menyeru kebenaran dan semua keutamaan moral dan menambahkan, sirah Rasulllah (Saw) bukanlah pilihan antara hak dan batil, namun beliau dalam kancah hak, yakni memilih rute terbaik dan makna moderasi adalah demikian.
Presiden Iran dengan menegaskan perlunya menambah kemajuan materi dan spiritual satu sama lain mengatakan, sekarang ini sambutan para remaja negara akan spiritual dan kehadiran mereka dalam kancah spiritual melebihi sebelumnya dan kancah kemajuan materi juga menurut laporan bank pusat, perkembangan ekonomi negara dalam enam bulan pertama mencapai tujuh koma empat persepuluh persen.
Demikian juga Hujjatul Islam Hassan Rouhani terkait kondisi kawasan, dengan mengisyaratkan sebagian kelompok dan gerakan dengan atas nama Rasulullah telah menteror citra agama mengatakan, Republik Islam Iran senantiasa berdiri di samping rakyat-rakyat teraniaya kawasan dalam melawan terorisme dan akan melawan.
Presiden Iran mengkritik sebagian negara-negara Islam yang mengungkapkan kekhawatiran dan kegelisahan atas keberhasilan masyarakat dan pasukan di Irak dan Suriah dalam melawan terorisme.
Ia menambahkan, ironisnya sebagian negara Islam sebagai ganti dari mengkhawatirkan masyarakat teraniaya Suriah, para wanita, anak-anak dan orang-orang terlantar di Aleppo, justru malah mengkhawatirkan nasib para teroris dan mencari jalan mengeluarkan mereka dari Aleppo.
Presiden Rouhani menyebut sirah dan jalan Rasulullah (Saw) adalah memerangi kezaliman dan penindasan dan mengatakan, perpecahan negara Islam menghalangi mereka akan keagungan dan kemajuan dan satu-satunya solusi keselamatan dunia Islam adalah konvergensi dan persatuan.
Di penghujung pertemuan tersebut, sejumlah tamu konferensi persatuan Islam melakukan pertemuan dan dialog dari dekat dengan Rahbar.
(IRNA/Khamaeni.Ir/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email