Hal ini tidak hanya menjadikan rakyat Palestina sebagai target penindasannya namun juga seluruh warga Arab dan kaum muslimin di dunia, dan hal ini merupakan langkah yang sangat berbahaya khususnya bagi wilayah di Kawasan.
Shabestan News Agency, dilansir dari kantor berita Al-Hayaat, Sekjen Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit dalam pernyataannya menjelaskan bahwa Al-Quds merupakan garis merah, negara-negara Arab dan kaum muslimin tidak akan pernah menerima segala bentuk penodaan yang dilakukan terhadap kota suci ini.
Ia menilai, Para pejabat Israel, dengan mengadopsi kebijakan dan langkah-langkah yang merugikan rakyat Palestina, hal ini tidak hanya menjadikan rakyat Palestina sebagai target penindasannya namun juga seluruh warga Arab dan kaum muslimin di dunia, dan hal ini merupakan langkah yang sangat berbahaya khususnya bagi wilayah di Kawasan.
Ahmed Aboul Gheit, Sekjen Liga Arab menambahkan, "Rezim Zionis Israel dan kabinetnya tertawan kelompok-kelompok ekstrim. Mereka tidak punya keyakinan akan hak bangsa Palestina untuk membentuk negara independen dan senantiasa berusaha menambah jumlah pemukiman zionis yang merusak prospek terbentuknya dua negara."
Perlu disebutkan bahwa, Zionis Israel memperluas pembangunan pemukiman baru zionis dalam kondisi dimana pada 23 Desember 2016 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi anti pembangunan pemukiman zionis.
Ketika Donald Trump menjadi Presiden Amerika dan dukungannya terhadap rezim Zionis Israel, rezim penjajah al-Quds ini mempercepat pembangunan pemukiman zionis di wilayah Palestina pendudukan.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email