Sikap Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang terus mengkritik KPK dengan menggawangi Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket KPK, memicu kegaduhan di jagat media sosial Twitter. Sejak Kamis (6/7) malam, Fahri terlibat twitwar (perang tweet) dengan anak muda yang terjun ke politik, Tsamara Amany.
Fahri punya 467 ribu followers, sementara Tsamara 33,5 ribu followers. Perang kicauan itu dimulai dengan tweet Tsamara, kini Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang mempertanyakan sikap Fahri yang getol menyerang KPK.
Tsamara lalu membuat kultwit (kuliah twitter) yang dimulai dengan mempertanyakan kicauan Fahri, yang menyinggung korupsi justru makin banyak setelah 15 tahun KPK berdiri.
Menurut Tsamara, tweet Fahri yang mempertanyakan kesuksesan KPK mudah dijawab. Justru sukses KPK adalah saat banyak pejabat negara korup tertangkap. Nah, tweet ini yang mulai direspons oleh Fahri.
Tsamara melanjutkan, Fahri harus berkaca terhadap lembaga yang ia pimpin, DPR. Selama ini kinerja DPR selalu di bawah target. Dari sekian banyak UU, yang jadi prioritas, hanya sedikit yang terselesaikan. Bisa dilihat pada tahun 2015 dan 2016 ini.
Tahun 2015 ada 39 RUU prioritas, hanya 3 yang selesai. Tahun 2016, ada 50 RUU Prolegnas yang jadi prioritas DPR, hanya selesai 9. Ini bukti kinerja DPR tidak sesuai target dan belum efektif, kata Tsamara.
Tsamara melanjutkan, KPK bukan alat politik kekuasaan. Apapun parpolnya, kalau salah ya tangkap. Enggak peduli pendukung pemerintah atau oposisi. Zaman SBY, besan seorang presiden dan kader partai pendukung pemerintah Demokrat banyak ditangkap KPK.
Zaman Pak Jokowi, kader parpol pendukung pemerintah seperti PDIP, Nasdem, dan Golkar juga ada yang menjadi tersangka KPK.
"KPK tak pandang bulu! Pak Jokowi pun hargai upaya KPK. Ia minta KPK tetap usut tanpa pandang bulu. Saya khawatir Pak @Fahrihamzah ini lupa bahwa pemberantasan korupsi adalah amanat reformasi. KPK adalah anak kandung reformasi!" tegas Tsamara yang selalu mention Fahri di kultwitnya itu.
Tsamara mengakhiri kultwitnya dengan. "Tweeps, mungkin kita harus sama-sama mengingatkan Pak @FahriHamzah bahwa spirit reformasi adalah pemberantasan korupsi," kicaunya.
Nah, lantaran Tsamara dan Fahri banyak followers, tweet itu memicu tweet-tweet lain baik yang mendukung Fahri atau Tsamara. Salah satunya Guntur Romli yang tak kalah banyak followersnya.
"Menengok TL @TsamaraDKI yang sedang beri pelajaran politik dan anti korupsi untuk @Fahrihamzah, semoga ada twit-twit balasan, akan makin menarik," kicau @GunRomli. Tweet itu direspons Fahri Hamzah lalu Tsamara.
Tak sampai situ, Fahri juga merespons dengan menertawakan kicauan Tsamara "Bapak itu wakil rakyat kami. Kenapa Bapak bersikap seolah tak mewakili kami?" Dijawab Fahri, "Rakyat enggak seragam mbak. Ada lebih banyak yang cerdas," dengan emoticon tertawa.
Tweet Tsamara yang sama direspons selebtwit muda Muhammadiyah @NetizenTofa yang punya 85,3 ribu followers. Dia menyinggung Fahri tidak berada satu dapil dengan Tsamara, karena Fahri asal NTB.
Fahri yang mungkin hanya ingin mengajak masyarakat fair menilai KPK, mengajak Tsamara untuk datang langsung ke DPR dan berdiskusi dengannya tentang KPK dan sikapnya yang disebut Tsamara 'getol menyerang KPK'.
Twitwar itu kemudian ramai dengan munculnya #TanyaFahri sejak semalam dan masih bertengger di trending topic Indonesia hingga siang ini. Isinya ada yang serius, ada yang sekedar mendukung Tsamara, ada juga yang hanya kelakar. Itu karena sebelumnya Fahri Hamzah berkicau soal Muzdalifah.
(Kumparan/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email