Acara penandatanganan nota kesepahaman atau MoU kerja sama antara Rumah Sakit Razavi dan Universitas VUMC, Belanda diprakarsai oleh Lembaga Kesehatan Haram Suci Razavi.
Astan News melaporkan, Deputi urusan ilmu pengetahuan dan riset, Rumah Sakit Razavi dalam kesempatan itu mengatakan, pada pertemuan yang digelar untuk melakukan penandatanganan MoU kerja sama yang dilaksanakan di rumah sakit Razavi, sejumlah pakar pengobatan restoratif asal Belanda bertemu dengan Dr. Shabestari, Kepala Lembaga Kesehatan, Haram Suci Razavi, Dr. Tavakoli Afshari dan beberapa staf pengajar Universitas Ilmu Kedokteran Mashhad, pakar kanker, pakar THT dan pakar hematologi.
Dr. Kamran Ghafarzadegan, Deputi urusan ilmu pengetahuan dan riset, Rumah Sakit Razavi sehubungan dengan penandatanganan MoU ini menuturkan, nota kesepahaman ini ditandatangani di bidang pengobatan restoratif dalam penggunaan sel punca di beberapa operasi bedah khususnya operasi-operasi bedah restoratif di sekitar rahang dan wajah.
Ia menambahkan, sebelumnya Universitas VUMC, Belanda juga pernah menjalin kerja sama dengan Universitas Ilmu Kedokteran Mashhad, akan tetapi kerja sama sekarang ini yang dilakukan di Mashhad adalah untuk yang pertama kali.
Ghafarzadegan menjelaskan, poin sangat penting dan urgen di masalah nota kesepahaman ini yang diukur seluruh dimensi teknis dan keilmuannya, serta kerja sama dua pusat pendidikan di seluruh bidang termasuk di antaranya adalah transfer teknologi laboratorium, pendidikan para ahli bedah Iran, penyelenggaraan seminar bersama, pengiriman para pakar ke Belanda untuk melihat peralatan dan teknologi pengobatan restoratif di negara itu, dan mendefinisikan pengawasan penuh atas proyek-proyek penelitian bersama.
Ia mengakui, beberapa hal yang sangat ditekankan oleh Lembaga Kesehatan, Haram Suci Razavi adalah implementasi proyek-proyek bersama dengan pusat-pusat keilmuan dan pengobatan negara-negara dunia lain, karena sangat disesalkan jika pelaksanaan operasi bedah di Iran masih harus dilakukan oleh dokter-dokter asing, tapi teknologi terkini dunia dilarang masuk ke Iran.
Menurut Deputi ilmu pengetahuan dan riset Rumah Sakit Razavi, para pakar Belanda saat melakukan kunjungan ke rumah sakit Razavi mengaku terkejut dan menyebut rumah sakit ini sebagai salah satu rumah sakit terbaik.
Ia menambahkan, setelah pengoperasian teknologi ini di Rumah Sakit Razavi, pasca penandatanganan MoU ini, akan dibuka sejumlah klinik sehingga pelayanan di bidang ini bisa diberikan kepada masyarakat secara luas.
Ghafarzadegan menegaskan, salah satu masalah yang menjadi pusat perhatian Universitas VUMC, Belanda secara legal adalah bahwa penelitian harus memiliki dimensi klinis sehingga bisa mengurangi derita masyarakat, jika tidak maka bukan termasuk penelitian yang bermanfaat. Patut disyukuri di Lembaga Kesehatan, Haram Suci Razavi masalah ini cukup diperhatikan secara serius.
Ia juga menyinggung bahwa pengobatan restoratif dapat digunakan di bidang pengobatan kanker dan menerangkan, tempat luka para penderita penyakit kanker payudara, kanker tulang dan yang lainnya, dapat diobati dengan pengobatan terarah lewat teknologi ini, juga di bidang pengobatan penyakit saraf seperti MS, bahkan untuk penyakit gagal jantung.
Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini, Rumah Sakit Razavi yang berada di bawah pengelolaan Haram Suci Razavi, akan menjadi salah satu pusat teknologi sel punca.
(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email