Seperti dimuat Reuters, Senin (18/8/2014), ada sekitar 26 serangan udara yang dilancarkan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad di beberapa wilayah di Raqqa. Akibatnya 31 militan dilaporkan tewas.
"Militer melancarkan 13 serangan udara di basis (ISIS) di Kota Raqqa dan 11 gempuran di Kota Tabqa, Provinsi Raqqa, menewaskan 31 jihadis dan melukai puluhan orang lainnya," kata Ketua Badan Pemantau Hak Asasi Manusia (HAM) di Suriah, Rami Abdel Rahman.
Dia menyebut aksi jet tempur Suriah merupakan serangan udara paling intensif terhadap ISIS yang juga disebut dengan IS (Islamic State) di Suriah.
"Ini juga untuk memperlihatkan ke Amerika Serikat bahwa mereka (militer Suriah) juga mampu menggempur IS," ujar Rami. "Sasaran serangan adalah basis terkuat ISIS di Suriah."
Seorang penduduk di Raqqa menuturkan bahwa serangan militer Suriah terhadap ISIS telah dilancarkan sejak beberapa hari lalu. Serangan paling besar, kata dia, dilakukan pada Sabtu 16 Agustus lalu.
"Akibat serangan, sekitar 70 persen permukiman warga hancur," ujar warga yang bersaksi tanpa menyebutkan namanya.
Kelompok ISIS sebelumnya merebut Provinsi Raqqa dari tangan pemberontak Suriah sejak Februari 2014 lalu. Dengan kata lain, ada tiga pihak yang bersengketa di tanah Suriah, yakni militer Suriah, pemberontak atau oposisi Suriah, dan kelompok ISIS.
Serangan udara oleh pasukan Assad dilancarkan setelah seruan dari kelompok Oposisi Nasional Suriah yang mendesak dunia internasional untuk turun tangan dalam memukul mundur keberadaan ISIS di Suriah.
Eksisten ISIS di Suriah sangat membahayakan. Betapa tidak, baru-baru ini, kelompok yang kini juga menguasai sejumlah kota di Irak itu telah mengeksekusi mati sebanyak 700 orang di Suriah, yang terdiri dari anggota pemberontak dan warga suku al-Sheitat di Suriah.
Sementara, pasukan Amerika Serikat dan pasukan Kurdi saat ini tengah berusaha keras memborbardir kelompok ISIS di Mosul demi merebut kembali bendungan di kota tersebut. Penguasaan dam Mosul oleh ISIS dikhawatirkan bisa mengancam keselamatan warga. ISIS bisa mendatangkan malapetaka untuk Irak, dengan mengalirkan air yang memicu banjir dahsyat. (Tnt)
Post a Comment
mohon gunakan email