Pesan Rahbar

Home » , , , , , » VOA Islam penyebar fitnah telah ditutup dan Ternyata ISIS Ciptaan Amerika

VOA Islam penyebar fitnah telah ditutup dan Ternyata ISIS Ciptaan Amerika

Written By Unknown on Saturday 9 August 2014 | 12:58:00


Akhirnya pemerintah melalui Menkominfo menutup 20 situs yang digunakan menyebarkan paham radikal ISIS. sejak Rabu 7 Agustus 2014. Penutupan ini dilakukan Kementerian Kominfo setelah ada perintah dari presiden. Menteri Kominfo beralasan keterlambatan penutupan karena aturan situs luar negeri.

Berita [enutupan situs penyebaran paham radikal dan pendukung ISIS dilaporkan oleh MNCTV News, Jum’at 8 Agustus 2014.

Ada puluhan situs berbahasa Indonesia yang menjadi pendukung ISIS serta berpaham radikal yang kerap meresahkan masyarakat. Situs-situs itu mengajak warga untuk ikut berjuang bersama kelompok negara Islam Irak dan Syiria ini.

Menurut MNCTV News, Ada 20 situs yang mamuat penyebaran Isis yang ditutup mulai pukul 12.00 tadi. Kementerian Komunikasi dan Informasi meminta situs youtube memblokir video memuat paham radikal yang oleh pemerintah ditetapkan terlarang.

Tifatul membantah terlambat menutup karena proses penutupan harus melalui permintaan surat resmi kepada youtube. Perintah penutupan disampaikan presiden setelah pemerintah menganggap paham ISIS terlarang karena menggunakan kekerasan yang bisa mengancam keselamatan warga.

Pemerintah juga akan menindak tegas siapa pun yang ikut dan menyebarkan paham tersebut. Selain lewat video paham ISIS juga menyebar lewat gambar bendera kelompok Isis mendadak muncul di beberapa lokasi di Kecamatan Karangpandan serta Tawangmangu Karanganyar. Gambar ini diduga dibuat dini hari tadi sehingga warga tidak mengetahuinya.

Sebelumnya presiden SBY dalam keterangan resminya meminta Menkominfo menutup situs-situs pendukung ISIS dan situs berpaham radikal lainnya.

Namun tatkala Satu Islam mengecek situs almustaqbaldotcom yang mengklaim sebagai media resmi milik ISIS masih dengan leluasa bisa diakses. Situs penebar takfiri lain, meski bukan sebagai corong ISIS seperti arrahmahdotcom masih melenggang bebas. Situs ini diduga sebagai corongnya teroris genk Islam Jabhat Nusrah, cabang Al-Qaeda untuk wilayah Suriah.

Situs voaislamdotcom yang juga menjadi corong ISIS sudah tak bisa dibuka lagi. Situs voaislamdotcom kerap membuat laporan dusta dan fitnah demi untuk menguntungkan ISIS. Ketika perang Suriah berlangsung dengan gencar, voaislamdotom dan arrahmahdotcom berada satu suara untuk memutarbalikkan fakta dan memilintir berita, sehingga banyak masyarakat yang terkecoh.

Namun saat ISIS kerap mengeksekusi personel Jabhat Nusrah akibat perpecahan di level pimpinan, kedua situs yang sama-sama menuding pemerintah Indonesia sebagai pemerintahan kafir dan toghut kerap saling menyerang.

Warga yang resah segera menutupi bendera dan semboyan kelompok radikal tersebut. Selain di Karanganyar gambar serupa juga muncul di sekitar Solo. Kapolres Karanganyar, AKBP Martirenni Narmadiana menyatakan akan mengerahkan dai ke pengajian untuk melawan paham ISIS.
ISIS dan kelompok berpaham radikal lainnya menggunakan kekerasan berkembang di Irak dan Suriah. Ternyata di Indonesia pun paham ini sudah mempunyai pengikut. Melalui video kelompok militan ini mengajak masyararat bergabung.

Mengaku Imam Mahdi, Kejanggalan VOA-Islam Dibongkar Kaskuser.


“VOA-Islam.com website penebar fitnah antar Islam dengan agama lain di Indonesia (Dicurigai website yang didanai pelaku terorisme),” demikian pernyataan di sebuah forum grup Kaskus Minggu, 13 Juli 2014.

Forum diskusi yang bertema “[bongkar2] Pengelola VOA-Islam Mengaku Imam Mahdi” diposting oleh pemilik akun amingrais dengan UserID: 6854899 itu membongkar kejanggalan situs web berita Islam yang kerap memuat laporan yang bisa memecah belah bangsa. Para pengguna Kaskus atau Kaskuser ramai membicarakan keanehan VOA-Islam.

Menurut pemilik akun itu, ditemukan semua pelanggaran pada prinsip pendirian media beritapun. Ia memaparkan diantara pelanggarannya diantaranya disaat membuat Domain, pendiri harus menyertakan identitas asli.

Namun menurut hasil trace yang dia lakukan nama yang terdaftar, perusahaan yang terdaftar dan alamat pendaftar yang seharusnya sesuai KTP adalah nama dan alamat palsu.

Pemilik akun amingrais itu mengaku sudah memverifikasi lokasi namun tidak ditemukan nama pendiri VOA Islam sebagaimana alamat yang tertera di pendaftaran.

Ia pun mempertanyakan penegak hukum di Indonesia yang tidak melakukan tindakan apapun sekalipun website ini sudah berulang kali merusak kerukunan umat beragama dengan materinya yang selalu berisikan penebaran kebencian, fitnah, penyelewengan ajaran agama Islam dan termasuk juga penistaan agama.Ia juga membeberkan tiga bukti kejanggalan lainnya.

Ternyata ISIS Ciptaan Amerika


Washington - Amerika Serikat punya sejarah menciptakan organisasi teroris ISIS untuk menjalankan agenda kebijakan luar negerinya, kata seorang analis politik Amerika, mengutip dari Harian Terbit.
 
“ISIS ciptaan AS, seperti Taliban,” kata Rodney Martin, direktur situs World View Foundations seperti dikutip Islam Times.

“Amerika menangkap al-Baghdadi. Mereka menahannya dan kemudian membebaskannya,” katanya pada Press TV hari Rabu 9 Juli 2014.

“Dan rasional jika diasumsikan bahwa CIA mewawancarainya dan  membuat kesepakatan dengannya dan kemudian membebaskannya,” tambah Martin.

“Dan sekarang ia menciptakan genosida dan mesin pembersihan etnis mengerikan yang telah dimulai di Suriah…dan kemudian pindah ke Irak untuk menggoyahkan pemerintah Perdana Menteri al-Maliki…” katanya.

“Amerika Serikat punya sejarah menciptakan jenis organisasi untuk meraih tujuan kebijakan luar negeri mereka. Mereka melakukannya lewat Taliban. Amerika telah melakukan ini di masa lalu…” kata Martin.
Baghdadi ditangkap tentara AS pada tahun 2005 dan ditahan di pusat penahanan AS, Camp Bucca di Umm Qasr, kota pelabuhan di Irak selatan.

Sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa teroris ISIS dilatih oleh CIA di Yordania pada tahun 2012 sebagai bala bantuan rahasia bagi militan yang beroperasi di Suriah.
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: