Pesan Rahbar

Home » , , , , , , » Ghadir Khum: KHOTBAH ZAINAB AL-QUBRA DI HADAPAN YAZID BIN MUAWIYYAH

Ghadir Khum: KHOTBAH ZAINAB AL-QUBRA DI HADAPAN YAZID BIN MUAWIYYAH

Written By Unknown on Sunday, 14 September 2014 | 18:14:00

Oleh: Ahmad Fitriansyah,  Ahirah Aisyah



Berikut adalah khotbah Zainab al Qubra, cicit Rasulullah, yang menjadi tawanan Yazid bin Muawiyah. Khotbah langsung diucapkan beliau di hadapan Yazid:
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah dan seluruh keluarganya. Maha benar Allah yang berfirman: ‘Kemudian akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah azab yang lebih buruk. Mereka mendustakan ayat-ayat Allah. Mereka selalu memperolok-olokkannya.’


Apakah engkau mengira, wahai Yazid, saat engkau mengejar-ngejar kami di muka bumi, menggiring kami bagaikan budak-budak, bahwa yang demikian itu karena kami hina dan engkau mulia di hadapan Allah?

Apakah engkau mengira bahwa karena kedudukanmu, hidungmu menjadi berkembang dan engkau memandang kami dengan sebelah mata?


Engkau bersuka cita karena melihat kekayaan dunia ini terkumpul di sisimu, segala urusan menjadi mudah bagimu melalui perampasan harta dan kekuasaan kami.

Celaka, celaka, engkau!
Engkau telah melupakan firman Allah: ‘Janganlah sekali-kali orang-orang kafir mengira bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka. Bagi mereka azab yang menghinakan.’


Apakah adil, wahai anak Thulaqa (orang-orang tawanan yang dibebaskan oleh Rosulullah dalam peristiwa penaklukan Mekkah)!


Caramu menakut-nakuti orang-orang yang telah memberimu kebebasan dan menggiring puteri-puteri Rasulullah sebagai tawanan!


Engkau telah merobek-robek pakaian mereka.
Memperlihatkan wajah mereka dari satu negeri ke negeri lain.
Engkau seret mereka di tengah kaum lelaki dan para pejalan kaki, sehingga mereka menjadi tontonan orang dari jauh dan dari dekat, tanpa ada seorang pun yang melindungi mereka.

Lalu apa yang bisa diharapkan dari orang yang mulutnya mengunyah-ngunyah hati-hati orang-orang suci (nenek Yazid, Hindun, yang membunuh paman Rosulullah, Hamzah, dan kemudian memakan hatinya) dan yang dagingnya tumbuh dari darah para syuhada?”


“Cukuplah bagimu Allah sebagai Hakim, Rasulullah sebagai lawan dan Jibril sebagai musuh. Kelak akan diketahui bagaimana penindasan yang muncul dari kedudukanmu. Sungguh buruk balasan bagi oang-orang yang zalim. Alangkah buruknya tepat kedudukanmu dan alangkah sesatnya tindakanmu.
Anggapan rendahku terhadap nilai dirimu dan kejahatanmu yang aku besar-besarkan, bukanlah kumaksudkan sekedar tuduhan kosong. 


Setelah engkau biarkan mata kaum muslimin bengkak karena tangis, dada mereka sesak ketika mengingatnya…. teruskan tipu dayamu. Kerahkan seluruh kemampuanmu.


Demi Allah yang telah memuliakan kami dengan wahyu, al-kitab, kenabian dan pemilihan diri kami.
Sungguh engkau tidak akan memahami ketinggian kami, tak mungkin bisa mencapai tujuan kami, dan tak mungkin bisa membungkam zikir kami.

Pengotoranmu terhadapnya tak mungkin bisa dibersihkan dari dirimu.
Sungguh, pandanganmu tak lebih dari sekedar kesesatan. Hari-harimu tak lain adalah hitungan. Kekayaan yang engkau kumpulkan tak lebih hanyalah kesia-siaan, ketika kelak ada seorang yang mengumumkan bahwa laknat Allah itu diperuntukkan bagi orang zalim yang melanggar ketentuan Allah…!"
[Al-Majalis Al-Saniyyah, Hlm146]
.
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: