Pesan Rahbar

Home » , , , , » Kisah Imam Ali & Sayyidina Umar

Kisah Imam Ali & Sayyidina Umar

Written By Unknown on Friday, 17 October 2014 | 05:08:00

 
 
Pada masa pemerintahan Umar bin Khathab,. terjadilah suatu peristiwa yang menyangkut diri seorang wanita. Wanita itu didapati melahirkan anak, padahal, menurut pengakuannya, ia baru hamil 6 bulan.

Mendengar, penutuan itu, Umar tidak percaya begitusaja. Umar berpendapat bahwa wanita tersebut pasti telah berbohong.

“Mana mungkin orang yang baru menikah melahirkan anak dari kandungan yang berumur 6 bulan?” begitu ia berfikir, barangkali Karenanya, Umar berpendapat bahwa wanita tersebut pastilah telah hamil terlebih dahulu sebelum menikah, alias telah berzinah. Atas dasar pertimbangan itu, Khalifah memutuskan untuk menghukum rajam wanita tersebut.

Sebelum hukuman dilaksanakan, Imam Ali yang secara kebetulan sedang lewat, menghentikan langkahnya karena melihat orang-orang sedang berkerumun, termasuk didalamnya adalah Umar. Kepada Imam Ali diceritakanlah kasus yang terjadi.

Mendengar penuturan Umar, Imam Ali kemudian berkata: “Astaga…apakah engkau akan menentang firman Allah yang berkata:”Ibunya mengandung dan menyusui selama tiga puluh bulan.’ Pada ayat lain Allah berfirman: ‘Dan hendaklah para ibu itu menyusui anaknya dua tahun lamanya, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusunan.”

Kalau mengandung dan menyusui adalah tiga puluh bulan, sedang menyusui saja adalah dua tahun, alias dua puluh empat bulan, maka orang yang melahirkan anak dengan usia kandungan enam bulan adalah mungkin terjadi berdasarkan firman Allah tersebut, yakni tiga puluh dikurangi dua puluh empat bulan. Sungguh tepat sekali usia kandungan wanita itu!”

Semua yang hadir tertegun mendengar penuturan Imam Ali tersebut. Mereka merasa lega karena belum sampai menjatuhkan hukuman secara salah. Umar sendiri menjadi orang yang paling lega karena terhindar dari kesalahan yang besar. Dan wanita itu pun dibebaskan.

Adapun Umar, orang-orang membawa seorang wanita yang telah berzina yang sedang hamil ke hadapannya, dengan serta merta dia memerintahkan supaya wanita itu dirajam. Ali berkata kepadanya, 'Jika Anda mempunyai alasan untuk merajam wanita tersebut, namun Anda tidak mempunyai alasan untuk merajam bayi yang sedang dikandungnya.' Mendengar itu Umar pun mengurungkan niatnya, lalu berkata, 'Seandainya tidak ada Ali maka celaka lah Umar.'.

Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: