Pesan Rahbar

Home » , , » Malek Rafi: Aku Memilih Syiah Lewat Kebohongan Wahabi

Malek Rafi: Aku Memilih Syiah Lewat Kebohongan Wahabi

Written By Unknown on Friday 17 October 2014 | 17:37:00


Nama saya Kalil Malek Rafi Muhammad. Saya berusia 50 tahun, warga kulit hitam Amerika. Saya mengubah pemikiran Salafi yang saya yakini sebelumnya dan memilih Syiah setelah melakukan perbincangan dengan Imam Mahmoud Shahbandy yang tinggal di West Virginia. Ia berasal dari Iran. Itulah kali pertama saya mendengar kebenaran sepenuhnya. Karena Salafi tidak ingin umat Islam mengetahui sejarah masa lalu tentang permulaan Islam. Mereka juga memberitahu saya bahwa dalam mazhab Syiah, seorang kulit hitam tidak diperbolehkan menjadi imam shalat jamaah. Isu ini pulalah yang membuat banyak warga kulit hitam Amerika yang mengikuti pemikiran Salafi-Wahabi.

Saat Perang Teluk, banyak warga kulit hitam muslim yang enggan berperang di Irak. Amerika tidak akan memberitahu hal ini. Saya sendiri merupakan veteran Vietnam dan bekerja sebagai tentara pembunuh di angkatan laut Amerika. Ayah saya Sersan Walter ikut dalam perang Dunia Kedua. Sementara kakek saya turut dalam Perang Dunia Pertama. Ayah saya menceritakan kepada saya pengalamannya sebagai tentara Amerika. Tentara kulit hitam dipaksa untuk memberikan tempat duduk mereka kepada tawanan POW Jerman sesuai dengan UU Jim Crow. Jika seorang  kulit putih terlibat dalam satu kasus, mereka akan menuju ke kamp kulit hitam dengan pegawai kulit putih lalu memilih beberapa tentara kulit hitam dan menembak mereka seperti binatang. Setelah itu mereka akan mengantarkan surat kepada kedua orang tuanya yang menyebutkan anaknya hilang atau mati (Missing in Action atau Killed in Action).

Tidak ada peneriman tentara angkatan laut berkulit hitam di Perang Dunia Pertama dan Kedua. Alasan yang disampaikan karena orang kulit hitam lebih lemah. Suatu saat ketika sekelompok marinir kulit kalah dalam perang, mereka ternyata diantar oleh tentara kulit hitam. Ayah saya memberitahu ketika mereka berhasil menyelamatkan marinir kulit putih itu dari bahaya itu mereka menendang tentara itu dan berkata, "Wahai si jahat kulit putih, apakah anda masih berpikir sebagai orang gagah seperti sebelum ini untuk menjadi seorang marinir? Kini lihatlah siapa yang menyelamatkan anda?"

Jendral Patton memberitahu presiden saat itu, jika anda ingin menang dalam perang ini, maka nada harus mengirim tentara kulit hitam lebih banyak. Anda bisa lihat sendiri. Kelompok 92, 99 dan 555 (Tripple) Nickle and Supply yang menyelamatkan Amerika.

Ketika saya bertugas, kulit hitam masih mengalami diskriminasi. VC pernah berkata pada kami, "Mengapa anda membunuh kami disini sedangkan anda masih belum bebas di negara anda sendiri?" Salah satu sebab Muhammad Ali enggan masuk tentara karena ia mengatakan dengan itu setidak-tidaknya orang Vietnam tidak ikut memanggilnya Nigger.

Bagaimana hari ini? Bush masih saja membolehkan orang kulit hitam dirantai? Di tempat kelahirannya di Texas, ia banyak memenjarakan warga kulit hitam untuk dihukum mati.

Ketika masih kecil, kira-kira berusia 5 tahun, saya ingin sekali memakan roti sosis yang ada di G.C Murphy's di Mullens, West Virginia. Ibu saya berjanji untuk membelikannya di stasiun bus. Mula-mula saya tidak paham, mengapa orang lain boleh duduk dan makan di situ. Saya tahu hati ibu saya luka saat memberitahu kepada saya bahwa kulit hitam tidak dibenarkan duduk dan makan di tempat tersebut. Malah kalau mereka membawa makananpun mereka harus berdiri di luar dan makan. Ibu berjanji akan membeli hot dog tetapi harus makan di tempat yang sama. Saya setuju dan sudah tentu saya ingin membeli di tempat saya boleh duduk dan makan.

Malah terdapat air mancur yang memisahkan antara kulit hitam dan kulit putih. Tertera di papan tanda di setiap air mancur, bersebelahan antara satu sama lain. Kulit Hitam. Kulit Putih. Benar-benar kelihatan bodoh bagi saya. Niggers dan Anjing Jauhi rumput dan Niggers! Baca dan Lari, Jika anda tidak bisa membaca anda tetap mesti lari."

Tahukah anda bahwa polisi kulit hitam tidak dibenarkan membawa senapan atau menahan seorang kulit putih di Amerika pada tahun 50-an?? Jika kulit putih melakukan kesalahan, polisi tersebut terpaksa mengontak pegawai kulit putih terlebih dahulu dan memberitahu apa kesalahan yang telah dilakukan.

Pada tahun 60-an, begitu banyak sekali peperangan ras terjadi. Kulit hitam bergerak tanpa ada perlindungan. Lelaki, perempuan dan anak-anak kulit hitam dipukul dan dibantai petugas pemadam kebakaran.

Pernah Sheriff Connie Watson dari Surry County, North Carolina mengatakan bahwa seorang anak muda kulit hitam berusia 22 tahun harus digantung seperti mana pernah mereka lakukan pada budak-budak yang lari (kata-kata itu merujuk kepada peristiwa pohon Allison hukum gantung tahun 1892). Saya kira Sheriff ini adalah seorang yang bodoh. Apakah salah bila seorang budak itu lari dari diperkosa, dibunuh dan disiksa? Apakah satu kesalahan jika mereka ingin bebas? Sheriff ini kemudian meminta maaf atas kata-katanya yang rasis tersebut di surat kabar Mt. Airy.

Sejak kecil saya terpaksa berhadapan dengan rasisme di Amerika. Saya tidak yakin dengan apa yang disebut sebagai hak persamaan untuk kulit hitam, muslim, kulit berwarna atau agama-agama lain selain kulit putih Amerika. Sebagian mengatakan bahwa kami saja yang menganggap diri kami disiksa karena warna kulit atau agama kami. Mereka sebenarnya tidak merasakan apa yang kami lalui.

Kebencian terhadap kulit hitam tidak cukup untuk merusak citra Amerika, kini umat Islam pula menjadi sasaran mereka. Dua bulan selepas peristiwa 11 September saya ditahan. Mereka pikir saya berasal dari Timur Tengah.

Sebelum itu, saya ingin membawa anda pada bulan April tahun 2000. Saya dan isteri saya mendapat layanan buruk disebuah bank lokal (Branch Banking And Trust) di drive-thru window. Kami masuk ke dalam bank untuk membuat pengaduan. Kami mengadu pada pengawas bank. Ketika itu si pengawas begitu ingin tahu berkaitan agama kami. Hampir 30 menit kami melakukan pengaduan. Akhirnya kami turut bercerita mengenai agama kami. Kami pikir semuanya berjalan baik. Pengawas itu berjanji akan memperbaiki bank teller dan akan mengontak kami dalam seminggu.

Di penghujung minggu, pengawas bank itu melaporkan kami kepada polisi bahwa saya telah mengancam dia dan karyawan bank. Akun bank kami ditutup. Kami percaya bahwa pengawas bank tersebut membuat tuduhan palsu agar kami tidak dapat mengambil uang kami di bank. Kami juga percaya ia membuat tuduhan palsu karena saya berkulit hitam, berbadan besar dan bersuara kasar. Oleh maka itu orang lebih mempercayai kata-katanya.

Sejarah Amerika akan memberitahu anda bahwa semua kulit hitam yang dituduh melakukan kriminal seperti memukul, memperkosa, menyentuh atau malah sekadar melihat wanita kulit putih sebenarnya enggan tunduk pada ketidakadilan. Ramai warga kulit hitam yang kehilangan nyawa karena alasan ini. Tampaknya tidak banyak yang berubah; apa yang berbeda ialah kulit hitam punya hak untuk diadili.

Isteri saya menulis banyak surat keberbagai organisasi untuk mengadukan kasus kami. Tapi tak ada yang bisa membantu.

Pada akhir bulan Oktober 2001, saya telah ditangkap karena melakukan ancaman komunikasi (Misdemeanor) kepada Bank. Saya tidak punya ide bahwa perintah tangkap telah dikeluarkan dan akhirnya hari itu saya ditahan polisi. Saya tahu pihak polisi senantiasa mengincar kami karena isteri saya memakai pakaian muslim. Saya hanya ditahan setelah sebulan setengah berlakunya peristiwa 11 September. Kemudian saya dibebaskan tanpa membayar ganti rugi.

Sesi pertama pengadilan dilakukan pertengahan bulan Desember 2001. Pembantu pengacara wilayah, Tom Langan memberitahu bahwa saya harus menjalani hukuman penjara karena saya termasuk dalam list Flight Risk dan terlibat dalam serangan World Trade Center. Saya juga adalah rekan Bin Laden. Semuanya ini disampaikan oleh Jaksa Wilayah, setelah saya meminta seorang Pengacara. Saya tidak dipenjarakan, tetapi pengadilan ke atas saya terus berlangsung.Saya mengambil seorang pengacara, Carroll Gardner, dari kota yang sama. Mula-mulanya ia begitu bagus sekali.

Sesi kedua ialah pada bulan Januari 2002. Jaksa Wilayah itu sekali lagi melecehkan saya. Ia dan seorang detektif dari Mt. Airy, Departemen Polisi NC telah menyerahkan sebuah dokumen panjang berkaitan seorang lelaki dari Philadelphia, Pennsylvania dengan nama Khalil atau Khalid A. Muhammad. Tuduhan ke atas orang ini termasuk pemerkosaan, narkotika, memukul dan sebagainya. Saya memberitahu attorney saya bahwa itu orang lain bukan saya.

Gardner membuat saran bahwa saya haruslah menjalani sidikjari untuk melihat benarkah saya orang yang tertuduh. Saya memberitahu kepadanya bahwa saya telah menjalani sidikjari setahun lalu untuk menjadi keluarga angkat. Sudah tentu saya tidak lulus pemeriksaan FBI untuk menjadi keluarga angkat jika saya punya catatan kriminal.

Gardner seolah-olahnya membantu DA yang begitu gairah untuk menghantar saya ke penjara atas kesalahan yang tidak saya lakukan. Ia juga seolah-olah lebih mempercayai karyawan bank dari saya. Ia mengatakan bahwa karyawan bank takut jika saya akan menggunakan sebuah organisasi Islam untuk melakukan perkara-perkara ganas. Ia memberitahu saya dan isteri saya haruslah berpindah ke wilayah lain, karena "kami akan lebih selamat jika orang di sekitar kami tidak jauh berbeda."

Saya tidak melakukan sidikjari karena saya tidak percaya dengan pegawainya. Kami juga menyingkirkan Gardner dan mengambil David Crawford dari Winston-Salem, NC.

Sesi pengadilan ketiga ialah pada Februari 2002. Sementara itu, DA dan detektif polisi, A.Freeman telah mendapat data lengkap berkaitan orang dari Philadelphia itu dan mereka sadar bahwa orang yang tertuduh itu bukan saya. Sekalipun demikian, mereka tetap meminta saya melakukan pengambilan sidik jari lagi. Kami heran, apa yang mereka maukan dari sidik jari saya. Lagipun di NC, sidikjari untuk kesalahan misdemeanor (pelanggaran hukum yang ringan) tidak diperlukan.

Kesimpulannya, Crawford merupakan seorang pengacara yang bagus, dan ia menyarankan pengadilan ditutup selepas setahun, selagi saya menuruti syarat-syarat yang dikenakan. Crawford mengatakan bahwa adalah sulit untuk saya mendapatkan dismissal/pengeluaran dari Jaksa Oliver pada masa itu karena peristiwa 11 September. Syarat yang harus saya ikuti termasuk sidik jari oleh Departmen Polisi Mr. Airy. Saya belum melakukannya, mereka akan melakukannya pada Februari 2003.

Bukan ada perkara yang ingin saya sembunyikan, hanya saya rasa ia tidak harus dilakukan karena orang lain tidak melakukannya. Saya mengadu pada seorang dari Departmen Keadilan dari NC, saya diberitahu bahwa saya terpaksa melakukannya karena diperintah oleh Jaksa Oliver. Saya akan melakukannya saat hampir dengan masa pengadilan, karena saya tidak ingin orang-orang ingin menyalahgunakannya.

Jaksa memasuki PJC (Prayer for Judgement Continued). Saya harus hadir di mahkamah pada bulan Februari 2003 dengan harapan tuduhan itu ditutup.

Walaupun saya terpaksa menjalani berbagai ketidakadilan dan sehingga saat ini, saya masih sayangkan negara saya, saya masih tetap setia padanya. Malah saya memberi dukungan kepada anak lelaki saya untuk ikut dalam angkatan laut Amerika lima tahun lalu, untuk terus berkhidmat kepada militer Amerika. Anak saya adalah Petty Officer/bintara kelas ketiga.

Saya masih mendapat dukungan dari isteri saya, seorang teman Syiah, dan seorang teman Kaukasia.

Ingatlah, ketika ada orang berkata buruk tentang Negara-negara Islam, semua itu datang dari Amerika. Beritahu mereka bahwa mereka harus menyelesaikan masalah Afrika-Amerika terlebih dahulu.
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: