Pesan Rahbar

Home » , , , » Shalat di Awal Waktu dalam Pandangan Al-Quran & Riwayat

Shalat di Awal Waktu dalam Pandangan Al-Quran & Riwayat

Written By Unknown on Thursday, 23 October 2014 | 23:43:00


Sholat adalah salah satu dari rukun-rukun Islam yang sangat ditekankan kepada seluruh ummat Islam untuk menjalankannya, bahkan anjuran dari Nabi besar Muhammad (saw) untuk tidak meninggalkannya, karena seluruh perbuatan baik dan buruk  tergantung pada yang satu ini. 
 
Shalat Di Awal Waktu 
Dalam Pandangan Al-Quran & Riwayat.
 
      Sholat adalah salah satu dari rukun-rukun Islam yang sangat ditekankan kepada seluruh ummat Islam untuk menjalankannya, bahkan anjuran dari Nabi besar Muhammad (saw) untuk tidak meninggalkannya, karena seluruh perbuatan baik dan buruk  tergantung pada yang satu ini. Jika sholat kita baik maka seluruh perbuatan kita juga akan baik, karena sholat yang kita lakukan setiap hari sebanyak lima waktu itu Subuh, Dzuhur, Asar, Magrib dan Isya akan mencegah kita dari perbuatan jelek, namun sebaliknya jika kita mendirikan sholat dan masih juga melakukan hal yang tidak terpuji maka kita harus kembali pada diri kita masing-masing dan mengkoreksi kembali apakah sholat yang kita dirikan itu benar-benar sudah memenuhi syarat diterima atau ketika kita mendirikannya, benak dan pikiran kita masih dikuasai atau diganggu oleh pikiran-pikiran selain Allah. Itu semua perlu juga kita perhatikan. Maka tulisan dibawah ini adalah usaha untuk supaya kita lebih jauh memandang arti kepentingan sholat diawal waktu dalan Al-Quran dan riwayat.

 Sholat di awal waktu dalam pandangan Alquran.

 Allah (swt) berfirman:

Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.( Albaqarah 238) .

 Shalat wusthaa ialah shalat yang di tengah-tengah dan yang paling utama. ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan Shalat wusthaa ialah shalat Ashar. menurut kebanyakan ahli hadits, ayat Ini menekankan agar semua shalat itu dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Dan ada yang mengatakan bahwa sholat wusthaa itu adalah sholat dzuhur.  

Imam Shadiq (as) bersabda: Ujilah syiah kami ketika datang waktu sholat, bagaimana mereka menjaga waktu sholat.[1] 

Allah (swt) juga berfirman:


Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya. ( Al Maaun ayat 4-5 ) .

Berkenaan dengan ayat ini, Imam Shadiq (as) ditanya, beliau menjawab: “Yang dimaksud dengan ayat ini adalah orang yang melalaikan sholatnya, dan ia tidak mendirikannya di awal waktu tanpa ada halangan (uzur).[2] 

 Keutamaan sholat di awal waktu dalam pandangan riwayat.
 

     Imam Bagir(as) bersabda: “Ketahuilah bahwa sesungguhnya awal waktu itu adalah sebuah keutamaan, oleh karena itu laksanakanlah secepatnya pekerjaan baikmu selagi kamu mampu,.”[3] 

     Imam Shodiq (as) bersabda: “Sesungguhnya keutamaan yang ada di awal waktu dibandingkan akhirnya lebih baik bagi seorang mukmin dari anak-anaknya dan hartanya.”[4] Beliau juga dalam haditsnya yang lain bersabda: “Keutamaan awal waktu atas akhirnya sebagaimana keutamaan akherat terhadap dunia.”[5] 

      Imam Musa bin Jakfar (as) bersabda:“Sholat-sholat wajib yang dilaksanakan pada awal waktu, dan syarat-syaratnya dijaga, hal ini lebih wangi dari bunga melati yang baru dipetik dari tangkainya, dari sisi kesucian, keharuman dan kesegaran. Dengan demikian maka berbahagialah bagi kalian yang melaksanakan perintah shalat di awal waktu.”[6] 

     Imam Shadiq (as) bersabda: Seorang yang mengaku dirinya haq (Syiah) dapat diketahui dengan tiga perkara, tiga perkara itu adalah: 1. Dengan penolongnya, siapakah mereka. 2. Dengan sholatnya, bagaimana dan kapan ia melaksanakannya. 3. Jika ia memiliki kekayaan, ia akan teliti dimana dan kapan akan ia keluarkan.[7] 

Oleh: Uma Zafazl              



[1] Biharul Anwar jilid 80 hal: 23, dinukil dari kitab Qurbul isnad.
[2] Biharul Anwar jilid 80 hal: 6.
[3] Dari kitab Qurbul Isnad
[4] Dari kitab Tsawabul ‘Amaal.
[5] Dinukil dari kitab Tsawabul ‘Amaal dan Almahasin
[6] Dari kitab Qurbul Isnad.
[7] Dinukil dari kitab Tsawabul ‘Amaal dan Al-Mahasin
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: