Pesan Rahbar

Home » , , , , » Berziarah ke Tebuireng , Dubes Amerika Belajar Ajaran Gus Dur

Berziarah ke Tebuireng , Dubes Amerika Belajar Ajaran Gus Dur

Written By Unknown on Saturday, 13 December 2014 | 15:15:00


Jombang – Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O. Blake Jr dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang Jawa Timur, Kamis 11 Desember 2014, menziarahi makam mendiang KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Mengenakan pakaian batik bermotif mega mendung warna ungu saat mengunjungi Pondok Pesantren Tebuireng, Blake ditemani Konsul Jenderal Amerika di Surabaya, Joaquin F. Monserrate, yang mengenakan batik warna hijau berlambang Nahdlatul Ulama.

Di pondok itu, Blake berdialog dengan pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Solahudin Wahid (Gus Solah). Di makam Gus Dur, Blake dan rombongan menabur bunga.
“Saya datang memberi penghormatan di makam Gus Dur, memperingati tahun ke-5 wafatnya Gus Dur,” ujar Robert O Blake.

Blake mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Gus Dur. Gus Dur, menurut dia, adalah tokoh yang berperan besar dalam memajukan demokrasi dan toleransi khususnya di Indonesia.
“Saya juga ingin mengetahui ajaran-ajaran yang diwariskannya. Karena itu saya bertemu dengan Gus Solah,” kata Blake.

Blake menilai sosok Gus Dur sebagai tokoh berpengaruh yang memberikan peranan yang sangat besar dalam menanamkan transisi demokrasi dan menumbuhkan perasaan saling menghargai dan toleransi.
“Saya sangat senang melihat ajaran Gus Dur. Antara lain demokrasi, HAM, pluralisme dan anti-kekerasan tetap bertahan dan diwujudkan oleh generasi muda Indonesia,” katanya.

Nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur tentang pluralisme, demokrasi dan hak azasi manusia (HAM) merupakan ajaran yang dijunjung bersama oleh Indonesia dan Amerika Serikat.
Di Amerika Serikat, sosok Gus Dur cukup dikenal, bahkan ada yang menyamakannya dengan Martin Luther King, seorang aktivis kemanusiaan dan pemimpin dalam Gerakan Hak Sipil Afrika-Amerika.
Menjawab wartawan, Blake mengatakan, masyarakat AS sekarang sudah tidak ada ketakutan terhadap Islam. Karena ajaran agama Islam sudah banyak dipahami oleh masyakarat AS.

“Bahkan agama Islam sekarang di AS berkembang pesat. Di sejumlah negara bagian, Islam merupakan agama kedua terbanyak yang dianut masyarakat. Ini membuktikan Islam berkembang pesat di sana,” kata Blake, dalam bahasa Inggris.

Sementara itu, pengasuh Ponpes Tebuireng Gus Solah mengungkapkan, dia akan melakukan pertemuan lanjutan dengan Blake, guna menjelaskan ajaran-ajaran Gus Dur secara lebih detil.
Dia sempat meminta pemerintah AS mengirimkan siswa atau mahasiswa untuk “nyantri” di Ponpes Tebuireng.

“Santri kami ada yang belajar di AS. Jadi tak ada salahnya jika AS juga mengirimkan siswa atau mahasiswa ke sini, tinggal beberapa bulan di sini untuk belajar. Soal perbedaan agama tidak menjadi masalah, karena tujuannya untuk menuntut ilmu,” kata adik kandung Gus Dur ini.

Di Tebuirang, Blake juga melihat aktivitas belajar para santri. Selain didampingi Joaquin F. Monserrate, Blake dikawal Pejabat Politik dan Ekonomi Konjen Amerika di Surabaya, Joanne I. Cossitt.
Sebelumnya Dubes Blake dan rombongan mengunjungi SMP/SMK Unggulan NU di Mancilan, Mojoagung, yang mengadopsi “ajaran Gus Dur” dalam kurikulum pelajarannya.
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: