Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Jombang. Show all posts
Showing posts with label Jombang. Show all posts

Gus Dur di AS Setara dengan Martin Luther King


Jombang, NU Online
Warga Amerika Serikat menempatkan posisi Gus Dur sekelas dengan pemimpin gerakan perubahan di AS Martin Luther King. Mereka mengapresiasi pemikiran dan gerakan Gus Dur dalam memperjuangkan nasib kelompok minoritas.

Demikian disampaikan Dubes AS untuk Indonesia Robert O Blake dalam lawatan kerjanya di pesantren Tebuireng, Jombang, Kamis (11/12) pagi.

“Di Amerika Serikat, Sosok Gus Dur disamakan dengan Martin Luther King,” kata Blake.
Sementara King sendiri, Blake menyatakan, aktivis HAM dan pemimpin gerakan hak sipil Afrika-Amerika. Sedangkan ajaran dan kepemimpinan Gus Dur memiliki peran penting dalam membentuk demokrasi yang beragam, toleran dan aktif seperti yang terlihat saat ini di Indonesia.

“Saya sangat senang dengan gagasan Gus Dur. Demokrasi, HAM, pluralisme dan anti-kekerasan tetap bertahan dan diaplikasikan oleh generasi muda Indonesia,” Blake menambahkan.

Masyarakat AS sudah semakin memahami Islam sehingga tidak merasa takut berlebih dengan kehadiran Islam di Amerika. “Bahkan agama Islam sekarang di AS berkembang pesat. Di beberapa negara bagian, Islam merupakan agama kedua terbanyak yang dianut masyarakat,” kata Blake dalam bahasa Inggris.

Pengasuh pesantren Tebuireng KH Sholahuddin Wahid menyatakan dirinya akan melakukan pertemuan lanjutan dengan Blake untuk memaparkan pemikirna Gus Dur secara detil. Ia juga sempat menawarkan pendidikan pemikiran Gus Dur bagi siswa dan mahasiswa AS untuk tinggal beberapa bulan di pesantren Tebuireng. (Abror/Alhafiz K)

Berziarah ke Tebuireng , Dubes Amerika Belajar Ajaran Gus Dur


Jombang – Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O. Blake Jr dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang Jawa Timur, Kamis 11 Desember 2014, menziarahi makam mendiang KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Mengenakan pakaian batik bermotif mega mendung warna ungu saat mengunjungi Pondok Pesantren Tebuireng, Blake ditemani Konsul Jenderal Amerika di Surabaya, Joaquin F. Monserrate, yang mengenakan batik warna hijau berlambang Nahdlatul Ulama.

Di pondok itu, Blake berdialog dengan pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Solahudin Wahid (Gus Solah). Di makam Gus Dur, Blake dan rombongan menabur bunga.
“Saya datang memberi penghormatan di makam Gus Dur, memperingati tahun ke-5 wafatnya Gus Dur,” ujar Robert O Blake.

Blake mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Gus Dur. Gus Dur, menurut dia, adalah tokoh yang berperan besar dalam memajukan demokrasi dan toleransi khususnya di Indonesia.
“Saya juga ingin mengetahui ajaran-ajaran yang diwariskannya. Karena itu saya bertemu dengan Gus Solah,” kata Blake.

Blake menilai sosok Gus Dur sebagai tokoh berpengaruh yang memberikan peranan yang sangat besar dalam menanamkan transisi demokrasi dan menumbuhkan perasaan saling menghargai dan toleransi.
“Saya sangat senang melihat ajaran Gus Dur. Antara lain demokrasi, HAM, pluralisme dan anti-kekerasan tetap bertahan dan diwujudkan oleh generasi muda Indonesia,” katanya.

Nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur tentang pluralisme, demokrasi dan hak azasi manusia (HAM) merupakan ajaran yang dijunjung bersama oleh Indonesia dan Amerika Serikat.
Di Amerika Serikat, sosok Gus Dur cukup dikenal, bahkan ada yang menyamakannya dengan Martin Luther King, seorang aktivis kemanusiaan dan pemimpin dalam Gerakan Hak Sipil Afrika-Amerika.
Menjawab wartawan, Blake mengatakan, masyarakat AS sekarang sudah tidak ada ketakutan terhadap Islam. Karena ajaran agama Islam sudah banyak dipahami oleh masyakarat AS.

“Bahkan agama Islam sekarang di AS berkembang pesat. Di sejumlah negara bagian, Islam merupakan agama kedua terbanyak yang dianut masyarakat. Ini membuktikan Islam berkembang pesat di sana,” kata Blake, dalam bahasa Inggris.

Sementara itu, pengasuh Ponpes Tebuireng Gus Solah mengungkapkan, dia akan melakukan pertemuan lanjutan dengan Blake, guna menjelaskan ajaran-ajaran Gus Dur secara lebih detil.
Dia sempat meminta pemerintah AS mengirimkan siswa atau mahasiswa untuk “nyantri” di Ponpes Tebuireng.

“Santri kami ada yang belajar di AS. Jadi tak ada salahnya jika AS juga mengirimkan siswa atau mahasiswa ke sini, tinggal beberapa bulan di sini untuk belajar. Soal perbedaan agama tidak menjadi masalah, karena tujuannya untuk menuntut ilmu,” kata adik kandung Gus Dur ini.

Di Tebuirang, Blake juga melihat aktivitas belajar para santri. Selain didampingi Joaquin F. Monserrate, Blake dikawal Pejabat Politik dan Ekonomi Konjen Amerika di Surabaya, Joanne I. Cossitt.
Sebelumnya Dubes Blake dan rombongan mengunjungi SMP/SMK Unggulan NU di Mancilan, Mojoagung, yang mengadopsi “ajaran Gus Dur” dalam kurikulum pelajarannya.

Terkait Berita: