Aljir – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan bahwa Palestina akan menghentikan interaksinya dengan Israel jika draf resolusi penghentian pendudukan Israel yang telah diserahkan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) gagal.
“Jika draf Arab berkenaan dengan Palestina yang telah diajukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk penghentian pendudukan ternyata tidak berjalan maka kami akan mengambil beberapa langkah politik dan hukum yang akan mendatangkan berbagai konsekuensi,” katanya di akhir kunjungan tiga harinya ke Aljir, ibu kota Aljazair, Selasa (23/12), sebagaimana dilansir kantor berita negara ini, APS.
Dia menambahkan, “Jika kami gagal maka kami akan menghentikan semua interaksi dengan pemerintah Israel, dan kami akan meminta mereka supaya bertanggungjawab karena mereka adalah negara pendudukan.”
Mahmoud Abbas juga menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh pihak Palestina tak lain adalah mendapatkan haknya sendiri, termasuk hak kepulangan pengungsi ke kampung halamannya dan pembebasan semua tahanan Palestina.
“Kami sudah bertekad, dan tidak akan pernah menyerah kepada dominasi rezim pendudukan ini.” tandasnya.
Dia juga menegaskan, “Fajar kebebasan akan terbit, dan negara Palestina dengan ibu kota Baitul Maqdis akan terbentuk.”
Draf Palestina yang diajukan kepada Dewan Keamanan PBB pada 17 Desember lalu menetapkan November 2016 sebagai batas akhir tenggat waktu penarikan pasukan Zionis dari wilayah pendudukan Palestina tahun 1967. Kendala utama bagi draf resolusi itu adalah penjatuhan veto oleh Amerika Serikat.
Post a Comment
mohon gunakan email