Amerika terus menelaah dan menyempurnakan tempat-tempat dan oknum-oknum dari Iran yang diperlukan Badan Internasional Energi Atom (IAEA) untuk melakukan pemeriksaan pasca kesepakatan nuklir.
Mary Harf Jubir Kementerian Luar Negeri Amerika dalam sebuah jumpa pers menekankan pemeriksaan IAEA terhadap Iran dalam waktu mendatang.
Jumpa pers ini dimulai dengan pernyataan terakhir Rahbar pada peringatan hari ulang tahun kelahiran Imam Husain as yang lalu. Rahbar menekankan bahwa tak satu pun pihak asing diizinkan untuk memeriksa pusat-pusat militer dan berdialog dengan para ilmuwan nuklir Iran.
Mary Harf menukaskan bahwa kesepakatan kami berlandaskan pada pasal “para pemeriksa IAEA memperoleh izin untuk memeriksa seluruh tempat dan oknum yang diperlukan”. Tanpa ini, tak akan pernah ada kesepakatan final yang ditandatangani.
Mengapa Amerika sangat ingin memiliki akses terhadap situs-situs militer Iran?
Setelah perundingan Lusanne, para petinggi Amerika menekankan supaya bisa memeriksa setiap situs militer dan nuklir Iran. Tapi, Rahbar menolak keras hal ini, dan alur perundingan pun berubah.
Tentu, Amerika berunding bukan untuk memperoleh kesepakatan dan bahkan bukan dengan niat memang ingin berunding. Mereka berunding untuk membatasi kemampuan strategi Iran. Setelah isu nuklir usai, mereka pasti mengungkit-ungkit isu rudal dan isu-isu kawasan ini. Sekarang mereka sedang melihat tanda-tanda kekalahan, dan untuk itu, ingin melemparkan kekalahan ini kepada Iran. Tetapi, mereka tahu tidak memiliki jalan lain kecuali harus berunding dan memberikan hak istimewa kepada Iran. Amerikalah yang memerlukan perundingan, bukan Iran.
(Shabestan)
Post a Comment
mohon gunakan email