Ahlu sunnah sejak awal mengikuti para pemimpin dan para raja (khalifah) yang telah menjadikan keturunan Rasulullah bulan-bulanan
Senang kiranya ada anak muda seperti anda yang mau menggunakan akal dan nalar untuk merangkai kepingan gambar sejarah yang telah hancur berkeping-keping sehingga nantinya menjadi gambar mozaik yang indah dan bisa dilihat apa isinya.
Imam Husain (as.) tidak pernah dijadikan ikon perjuangan oleh kaum muslimin saudara kita dari kalangan ahlu sunnah karena sejak awal mereka mengikuti para pemimpin dan para raja (khalifah) yang telah menjadikan keturunan Rasulullah bulan-bulanan. Mereka akan mengambil hadits-hadits dari Abdullah bin Umar bin Khattab sebagai anutan mereka ketimbang dari Imam Husein (as.) bin Ali bin Abi Thalib (as.) padahal mereka hidup sejaman dan mereka usianya tidak jauh berbeda.
Abdullah bin Umar bin Khattab malahan berbai’at dan mendukung kebijakan rezim dzalim dari khalifah Yazid bin Mu’awiyyah bin Abu Sofyan sementara pada saat yang bersamaan Imam Husein sedang melindungi Islam dari gangguan dan kerusakan yang ditimbulkan oleh Yazid.
sejarah telah membuktikan ketika mayoritas umat islam berpegang pada Sunnah Sunni maka yg terjadi adalah perpecahan, mengapa ? karena masing-masing mengklaim bahwa sunnah yg mereka anut adalah yang paling benar sehingga muncul berbagai aliran yg semua mengklain sebagai ahlus sunnah namun jika kita berpegang pada itrahnya maka kita akan mendapatkan persatuan karena itrahnyalah yg akan menerjemahkan sunnah-sunnah rasul dan al Quran sepeninggal beliau.
perbedaan sunni syiah mungkin dapt kita ketahui setelah kita lakukan pencarian kebenaran. kebenaran selalu datang dari hal-hal yang benar. mari kita cari perbedaan itu melalui Quran-Hadits-Tafsir- dan kitab-kitab para sholihin yang Zuhud (bukan dari Dr,prof ataupun terjemahan). oleh krn nya perlu di bimbing oleh guru untuk mengkaji nya. tidak hanya satu guru…minimal 3 guru.krn kita tidak dapat menganalisa tanpa ilmu yg kita miliki. jgn berdasarkan buku sejarah yg terbit sekarang2 ini. karangan para Alim pasti dapat di pertanggung jawabkan .
Upaya pendekatan antara Syiah dan Suni sudah sering kali diadakan. Namun masih saja sebagian golongan Sunni yang masih menganggap Syiah sebagai umat yang lain. Sebenarnya upaya pendekatan tidak perlu dilakukan jika semua golongan mau belajar dan memahami sejarah Islam dari ribuan riwayat sahih yang beredar. Jika saja sebagian Sunni tersebut mau mempelajari dan memahami sejarah tersebut, mereka pasti paham dan mengenal baik akan keberadaan golongan Syiah sejak Nabi saw masih hidup, bukan setelah beliau wafat. Coba anda cari di Jagad Internet yang luas ini tentang jawaban persoalan di bawah ini:
Abu Bakr dipandang sebagai sahabat terdekat Nabi saw oleh mayoritas Sunni, Lalu mengapa pada waktu “hari persaudaraan” saat pertama kali datang di Madinah, Nabi saw lebih memilih Ali bin Abu Thalib sebagai saudaranya dengan mengatakan “Kamu adalah saudaraku di dunia ini dan di akhirat nanti”. Atas dasar apa golongan Sunni menganggap Abu Bakr sahabat terdekat Nabi saw.
Semua kaum muslim sepakat bahwa ajaran Islam mencakup dan menormai dalam segala aspek kehidupan, dari hal-hal yang sepele sampai hal-hal yang amat besar. Kaum Sunni mengatakan masalah Imamah tidak dijelaskan oleh Qur’an dan sunnah, jadi sahabat berijtihad dalam masalah imamah. Jika benar Nabi saw wafat tanpa memberikan petunjuk apapun tentang Imamah pada umatnya, lalu mengapa Abu Bakr menyebutkan hadits “al-aimmah min al-Quraish” Para imam berasal dari kaum Quraish di Saqifah Bani Saidah. Apa Abu Bakr memalsukan riwayat Nabi saw? dan mengapa Abu Bakr memilih Umar sebagai penggantinya, dengan menyalahi sunnah Nabi saw yang tidak menjelaskan apapun tentang imamah.
Dalam hadis-hadis sahih (Bukhari, Muslim, dll) Nabi saw menyatakan bahwa ”Kelak akan ada Dua Belas Pemimpin.” Ia lalu melanjutkan kalimatnya yang saya tidak mendengarnya secara jelas. Ayah saya mengatakan, bahwa Nabi menambahkan, ”Semuanya berasal dari suku Quraisy.” atau “Agama (Islam) akan berlanjut sampai datangnya Sa’ah (Hari Kebangkitan), berkat peranan Dua Belas Khalifah bagi kalian, semuanya berasal dari suku Quraisy”. Bandingkan susunan 12 imam yang disusun golongan sunni dan Syiah?
Kuat mana derajat kesahihan antara riwayat yang menyebutkan wasiat Nabi saw (biasa disebut hadits al-Thaqalain) untuk berpegangan pada al-Qur’an dan Sunnah dengan hadis yang memerintah kita semua berpegangan pada al-Qur’an dan Itrahnya (keturunannya)?
Tuhan telah mengutus 124.000 utusan ke dunia ini, apa ada bukti bahwa semua peninggalan mereka akan menjadi sedekah bagi para pengikutnya? Jika Sunni menganggap demikian mengapa para Umm al-Mukminin tidak memberikan seluruh kepunyaan Rasulullah ke Pemerintahan Islam? Setelah wafatnya Rasulullah saw, Sayyidah Fatimah bertengkar dengan Abu Bakr mengenai Fadak, yang seharusnya menjadi miliknya dari warisan Nabi saw, Fatimah marah dan tidak akan berbicara dengan Abu Bakr sampai akhir hayatnya karena Abu Bakr tidak memberikan Fadak kepadanya. Kenapa Abu Bakr tidak memberikan tanah Fadak tersebut sedangkan Umar bin Abd Aziz saat menjabat sebagai khalifah mengembalikan kembali tanah Fadak ke keturunan Sayyidah Fatimah as?
Jika anda melihat denah pemakaman Baqi’, anda akan mengetahui bahwa kuburan Uthman bin Affan terpencil dari makam sahabat lainnya. Bagaimana proses pemakaman khalifah ketiga Uthman bin Affan di luar Baqi’ (dulu)? Siapa saja sahabat besar yang bermusuhan dengan Uthman? dan siapa pemicu sebenarnya yang akhirnya membunuh Khalifah Uthman bin Affan? Aisyah bahkan menyebut Uthman sebagai Natsal, seseorang kafir yang harus dibunuh. Jika Sunni mengganggap Aisyah seorang yang benar berarti menerima julukan yang diberikan pada Uthman, dan jika Aisyah berkata dusta mengapa Sunni menganggap dia benar?
Tuhan telah berfirman bahwa barang siapa yang membunuh seorang muslim dengan sengaja, hukumannya adalah laknat Tuhan dan balasan Neraka selamanya. Sejarah mencatat selama perang Shiffin dan Jamal, 70.800 kaum muslim telah terbunuh. Dimana posisi pembunuh saat itu? apakah ayat tersebut berlaku bagi mereka? Jika kaum muslim melawan khalifah yang sah dan menyebabkan kekacauan dan terbunuhnya ribuan nyawa kaum muslim, dimana posisi mereka saat Hari Pembalasan? Neraka karena Pembunuh atau Surga karena “Mujtahid Teroris”? … Yang pasti salah satunya salah, bukan benar semuanya. Jika anda jawab benar semuanya, APA KATA DUNIA!!!
Apa sebenarnya arti dari kata “Mu’awiyah”, dan siapa sebenarnya ayah dari Muawiyah dan cerita sebelum kelahirannya, dan menurut al-Nasai, hanya ada satu hadis sahih yang menceritakan keutamaan Muawiyah, hadis apakah itu? Baca juga kisah menyedihkan wafatnya al-Nasa’i karena hadith tersebut.
Biasanya Golongan Sunni menuduh bahwa Syiahlah yang membantai Imam Husayn as beserta para pengikutnya, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa mayoritas Sunni yang jumlahnya lebih banyak dari Syiah tidak menolong Imam Husain as? Dimana posisi Sunni ketika terjadi pembantaian cucu Nabi saw, Imam Husayn as?
Ingat, kebenaran itu harus dicari dan dipertahankan, bukan sesuatu yang dijejalkan langsung ke akal kita...........
Post a Comment
mohon gunakan email